Baca: Lukas 1:1-4
Supaya engkau dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (Lukas 1:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Samuel 1-3
Penginjil internasional dari Inggris, J. John, menerangkan bahwa salah satu alasan mengapa dirinya menjadi Kristen adalah karena iman Kristen itu sungguh benar. Sekalipun ada banyak upaya untuk mencari kelemahan dan kesalahan pada iman Kristen, termasuk tuduhan kebohongan atas fakta kebangkitan Yesus, kebenarannya tetap kokoh. Justru banyak penulis buku Kristen mengenai kebangkitan Yesus semula ialah orang yang bermaksud menentangnya. Namun di tengah jalan dari proses penelitiannya mereka justru bertobat.
Tabib Lukas adalah salah seorang rekan yang menyertai Rasul Paulus dalam perjalanan misinya. Dirinya terbilang intelektual pada zamannya. Bahasa Yunani yang digunakannya untuk menulis injil Lukas mencerminkan bobot intelektualnya itu. Pergaulannya cukup luas hingga menyentuh kalangan pejabat pada masa itu. Salah satunya ialah orang yang ia sapa sebagai “Teofilus yang mulia” (ay. 1). Lewat tulisannya ia mewartakan injil—terutama di kalangan atas—dengan satu tujuan: menegaskan bahwa iman Kristen itu sungguh benar! (ay. 4).
Tanpa disadari, setelah sekian lama menjadi Kristen, kita bisa kehilangan alasan-alasan yang paling fundamental mengapa kita menjadi Kristen. Entah karena mewarisi kekristenan sejak lahir atau karena kita tergilas kehidupan agamawi yang rutin belaka. Padahal kekristenan yang suam-suam kuku justru patut diwaspadai (Why. 3:16). Masihkah kita menghidupi nyala api yang membara di dada bahwa iman kita itu sungguh benar?
HIDUP KEKRISTENAN IBARAT MENDIRIKAN RUMAH,
JIKA TIDAK INGIN LEKAS ROBOH HARUS DIBANGUN DI ATAS FONDASI YANG KOKOH