Pembacaan : Yesaya 6

 

Bacaan Alkitab Setahun :

1 Samuel 1 - 3

 

Familiaritas adalah hal yang indah. Familiar dengan musik yang indah adalah hal yang baik. Itu artinya diberkati bisa mendengarnya lagi dan lagi. Familiar dengan bunga mawar adalah sebuah berkat karena artinya Anda mendapat hak istimewa untuk bisa melihat semak mawar di dekat Anda setiap hari. Namun, berkat terbesar adalah familiar dengan jalan-jalan, karakter, hadirat, dan janji Allah. Itu artinya anugerah telah menjembatani Anda dan Allah, dan telah menarik Anda ke dalam sebuah persekutuan yang dekat dengan-Nya. Ini berarti juga bahwa Roh Allah telah membukakan mata, hati, dan pikiran Anda kepada hal-hal yang dari Allah sehingga apa yang dulu kebodohan bagi Anda sekarang membawa harapan, penghiburan, dan sukacita. 

Ya, familiaritas adalah hal yang baik, tetapi juga bisa berbahaya. Ini adalah dinamika mengerikan dari familiaritas – semakin Anda dekat dengan sesuatu, dan semakin familiar dengannya, semakin Anda tidak benar-benar melihat dan menghargai apa yang dulu Anda hargai. Ketika Anda pertama kali membeli rumah, mungkin Anda kagum dengan pohon berumur dua ratus tahun yang berdiri dengan gagah di halaman belakang. Namun, sesuatu terjadi seiring tahun demi tahun berlalu. Anda tidak melihat pohon itu dengan cara yang sama. Anda tidak lagi kagum melihatnya dan satu-satunya saat Anda membicarakannya adalah ketika Anda mengeluh karena harus menyapu daun-daun yang gugur setiap tahunnya.  Familiaritas bisa menjadi berbahaya.

Sekarang inilah hubungannya. Setiap umat manusia didesain oleh Allah untuk memiliki harapan, mimpi, pilihan, kata-kata, tindakan, keinginan, dan motivasi yang dibentuk oleh kekaguman akan Allah yang mengendalikan hati, membentuk hidup. Realitas keberadaan Allah yang menakjubkan dan kebesaran dan kemuliaan-Nya dimaksudkan untuk menjadi pusat dari hati nurani manusia. Kita semua dimaksudkan untuk hidup dengan kesadaran akan Allah dan karena kesadaran itu, hidup dengan berpusat kepada Allah. Kekaguman akan Allah didesain untuk menjadi motivasi utama untuk semua yang kita lakukan. Namun, sesuatu terjadi kepada kita saat kita ditarik ke dalam hubungan yang dekat dengan Allah dan diberkati untuk hidup dekat dengan rahasia-Nya. Familiaritas membuat kita kehilangan kekaguman akan Allah. Apa yang dulu membuat kita kagum tidak lagi membuat kita kagum. Apa yang dulu menghasilkan penyembahan tidak lagi membuat kita menyembah.

Apa yang dulu membuat kita bertindak dengan harapan dan keberanian tidak lagi membuat kita penuh harapan dan keberanian. Apa yang dulu membuat kita menolak dosa dan berkata ya kepada kebenaran, tidak lagi begitu. Saya takut banyak dari kita yang kehilangan kekaguman akan Allah dan kita tidak menyadarinya.

Apakah ada bukti dalam hidup Anda bahwa Anda kehilangan kekaguman? Berserulah minta agar mata Anda bisa melihat lagi, agar hati Anda dikuasai oleh kekaguman sekali lagi. Dan bersyukurlah untuk anugerah yang memastikan Anda akan didengar dan dijawab.

 

Umat manusia, yang diciptakan untuk hidup dalam kekaguman terhadap Allah, ada dalam bahaya besar ketika familiaritas membuat mereka bosan dengan Allah.