Pembacaan : Mazmur 130
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 1-2
Ingatlah bagaimana Kitab Suci menasihati kita. Sebelum Yesus datang, Kitab Suci menawarkan banyak “jembatan keledai”, seperti pesta tahunan yang merayakan pembebasan yang dilakukan Allah dan Kitab Suci yang bisa dibaca setiap hari. Sejak kematian dan kebangkitan Yesus, Allah menstimulus ingatan Anda hari demi hari. Kitab Suci jadi lebih mudah diakses, kita merayakan Perjamuan Tuhan, dan kita diberi Roh Kudus, yang bersaksi dan terus-menerus mengarahkan kita kepada Kristus. Allah, rupanya, senang mengulang-ulang tentang diri-Nya.
Bagi sebagian orang, pengulangan menjadi sesuatu yang pernah dilakukan, dan mereka tidak melakukannya sampai ada sesuatu yang baru. Namun, bagi orang bijak, mengingat adalah sesuatu yang sangat penting bagi jiwa manusia. Itu adalah bagian dari seni merenungkan yang sudah lama ditinggalkan. Ini sangat penting untuk proses perubahan, dan sarana penting untuk melakukan peperangan rohani. Mazmur 130 dimulai dengan penderitaan yang menarik pemazmur ke dalam pusaran kematian itu sendiri. Inilah yang dia maksud ketika dia berseru, “dari jurang yang dalam”. Kita tidak tahu bagaimana terjadinya atau mengapa, tetapi kita tahu bahwa dia merasa dekat dengan kubur. Dengan kata lain, pemazmur mengerti penderitaan. Saat tertatih-tatih di tepi jurang, pemazmur punya pilihan: dia bisa meratapi kondisinya atau dia bisa berseru kepada Tuhan. Tentu saja, sebagai suara dan pemandu kita, dia menuntun kita untuk berseru.
Edward T. Welch