Pembacaan : Amsal 11
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yohanes 1-3
Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap. (Amsal 11:18)
KEKAYAAN YANG SIA-SIA. Menurut Amsal ini tanpa hubungan dengan Allah, hasil pekerjaan Anda akan sia-sia, atau secara harfiah kata ini berarti “tidak nyata” (bahasa Ibrani seqer). Mengapa? Seperti yang telah kita lihat, kekuatan spiritual uang terletak pada kemampuannya untuk membuat kita berpikir bahwa uang dapat memberi kita jauh lebih banyak daripada yang dapat diberikannya. Kita dibuat percaya bahwa kita bisa memiliki kehidupan yang lebih baik jika kita sedikit lebih kaya. Kita berpikir bahwa dengan uang akan datang kehidupan dan kedamaian, tetapi hal itu tidak benar sama sekali.
Satu-satunya solusi yang benar terhadap kuasa uang atas diri Anda adalah dengan melihat diri Anda kaya di dalam Kristus. Di dalam Dia kita “kaya di hadapan Allah” (Lukas 12:21; lih. 2 Korintus 8:9). Kekayaan di bumi membuat kita memiliki status yang berumur pendek, tetapi kita adalah anak-anak Raja alam semesta. Kekayaan di bumi memberikan rasa aman, tetapi “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil” (Roma 8:28). Kekayaan di bumi mendatangkan kekuasaan, tetapi kita akan memerintah bersama-sama dengan Kristus (2 Timotius 2:12). Kristus telah membayar satu-satunya utang yang dapat menghancurkan kita (Lukas 7:42-43), sehingga utang-utang lainnya menjadi tidak penting. Di dalam Kristus Anda benar-benar kaya.
Pernahkah Anda melihat janji-janji palsu tentang kekayaan terungkap apa adanya dalam kehidupan Anda ? Bagaimana caranya?
Doa: Tuhan, kekayaan yang sesungguhnya adalah menjadi kaya di hadapan-Mu (Lukas 12:12) dan ketenaran yang sejati adalah dipuji oleh-Mu (Roma 2:29). Aku bersyukur karena, dalam kasih karunia-Mu, Engkau menambahkan beberapa harta dunia meskipun ini hanya sesaat. Namun aku lebih berharap pada harta abadi yaitu keselamatan yang kekal. Biarkan aku tidak pernah lupa kekayaan yang sejati ini. Amin