Pembacaan : Yosua 3 : 1 - 17

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ezra 3 - 5

 

Inilah prinsipnya (yang tentunya lebih mudah untuk ditulis daripada dihidupi): Anda tidak dapat melihat secara horizontal sesuatu yang hanya akan Anda dapatkan secara vertikal, dan Anda tidak dapat menunggu secara vertikal untuk sesuatu yang adalah panggilan Allah bagi Anda secara horizontal. Kita berkali-kali tidak bisa membedakan keduanya. Banyak istri percaya adalah tugas suami mereka membuat mereka bahagia. Wanita seperti itu sebenarnya bertindak seolah-olah tidak apa-apa untuk menyerahkan rasa aman mereka ke tangan manusia. Orang di sebelah Anda tidak pernah menjadi sumber kebahagiaan Anda karena orang itu memiliki kekurangan dan pasti akan mengecewakan Anda dalam beberapa hal. Hanya Tuhan yang bisa memberi Anda rasa aman, damai, dan ketenagan jiwa. Inilah intinya -- bumi tidak akan pernah menjadi juru selamat Anda. Bumi diciptakan untuk mengarahkan Anda kepada Dia, satu-satunya mampu memberikan kedamaian dan ketenangan pada hati Anda yang gelisah. Namun saat ini banyak orang yang berkata mereka percaya pada Tuhan, tetapi mencari apa yang hanya dapat ditemukan secara vertikal di alam horizontal.

Di sisi lain, banyak orang yang menyerah pada godaan untuk melakukan yang sebaliknya. Mereka menunggu Tuhan melakukan sesuatu yang sebenarnya adalah sudah jelas panggilan-Nya bagi mereka dan Dia bahkan sudah memberi mereka kekuatan untuk melakukannya. Saya mendengar banyak orang yang mengalami hubungan yang retak berkata, "Saya menunggu Tuhan memperbaiki hubungan kami." Kedengarannya rohani, padahal salah. Jika Anda memiliki masalah dengan saudara Anda, jika ada konflik di antara Anda, Alkitab memberitahu Anda untuk bangkit, pergi, dan berdamai dengannya. Ketika tiba waktunya bagi Israel untuk memasuki Tanah Perjanjian, Tuhan akan membelah air Sungai Yordan, tetapi Dia memerintahkan para imam untuk masuk ke dalamnya. Allah akan mengalahkan Yerikho, tetapi Dia menyuruh anak-anak-Nya mengelilinginya. Allah berjanji menyediakan, tetapi Dia memanggil kita untuk berusaha, berdoa, dan memberi. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan, tetapi Dia memanggil kita untuk bersaksi, memberitakan Injil, mengajar, hidup, dan berkhotbah. Anda lihat, Tuhan tidak hanya menentukan hasil, tetapi Dia mengatur cara bagaimana hasil itu diwujudkan. 

Jadi kehidupan iman adalah tentang beristirahat dan bekerja. Kita beristirahat di hadirat Tuhan dan pemeliharaan konstan-Nya (vertikal), dan kita bekerja keras dengan tangan kita, sibuk dalam pekerjaan yang harus kita lakukan (horizontal). Kita beristirahat dalam pekerjaan kita dan bekerja dalam istirahat kita. Di satu sisi, kita bekerja karena kita percaya bahwa Allah yang bekerja memanggil kita untuk bekerja.

            Di sisi lain, kita beristirahat dari pekerjaan kita karena kita percaya bahwa pekerjaan yang harus dilakukan hanya bisa dikerjakan Allah. Jadi pekerjaan dan istirahat dan bekerja dan istirahat. Inilah ritme kehidupan iman.

 

Meminta orang lain melakukan apa yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan adalah pekerjaan sia-sia. Menunggu Tuhan untuk melakukan apa yang  sudah menjadi panggilan-Nya bagi Anda juga adalah pekerjaan sia-sia.