YESUS BERDIRI DI ANTARA KITA

 

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"  Yohanes 20:19

 

Ketika Yesus pertama kali menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, mereka meringkuk ketakutan di balik pintu yang terkunci, takut akan tindakan pihak berwenang yang telah menyalibkan pemimpin mereka. Namun pintu yang terkunci tidak dapat menghentikan Yesus! Tidak ada yang dapat menghentikan Dia untuk memasuki rumah dan memasuki kembali kehidupan mereka, membuktikan diri-Nya sebagai Juruselamat dan pengharapan hidup mereka. Dia dapat dilihat, didengar, disentuh, dikenal—dan Dia masuk ke dalam hidup kita dengan cara yang sama. Tidak peduli di mana kita berada atau apa yang telah kita lakukan, Kristus dapat masuk ke dalam hidup kita—kesedihan kita, kegelapan kita, ketakutan kita, keraguan kita—dan menjadikan diri-Nya terlihat dan dikenal, berseru, “Damai sejahtera bagimu.”

 

Mungkin Anda adalah seorang “Tomas yang peragu”, dan cepat mempertanyakan iman. Sampai pada tingkat tertentu, pertanyaan itu baik dan sehat. Tomas berterus terang kepada Yesus, pada dasarnya dia mengatakan, aku tidak akan percaya kepada-Mu kecuali aku benar-benar bisa memasukkan jariku pada bekas luka-Mu. Yesus menjawab Tomas, Baiklah, jika itu yang kamu perlukan, ini dia (Yohanes 20:24-29). Yesus dapat menemui kita dalam keraguan kita. Atau mungkin Anda adalah orang yang menyangkal seperti Petrus, cepat meninggalkan identitas Anda di dalam Kristus dan cepat merasa bersalah atas kesalahan yang Anda lakukan. Yesus mengambil Petrus, yang telah mempertanyakan Dia berkali-kali tetapi hancur di hadapan pertanyaan seorang hamba perempuan dan menjadikannya batu karang di mana gereja-Nya dibangun (Matius 16:18). Yesus menerima kita terlepas dari kekurangan kita dan menggunakan hidup kita dengan cara yang transformatif. Atau mungkin Anda adalah Maria Magdalena yang dipermalukan, yang dihantui masa lalu, membuat Anda merasa tidak layak menerima kasih dan penerimaan Yesus. Namun pertemuan pertama Yesus setelah kebangkitan-Nya bukan dengan seorang guru Sekolah Minggu, melainkan dengan seorang wanita yang memiliki masa lalu yang buruk dan penuh dengan dosa bahkan pernah kerasukan setan. Bukan suatu kebetulan bahwa pelukan pertama Kristus yang bangkit ditujukan pada orang seperti itu. Dia menawarkan pelukan penebusan yang sama kepada kita.

 

Yesus dapat melewati pintu yang terkunci; Dia mampu menembus hati yang keras. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Dia mampu menjembatani jurang antara manusia yang memberontak dan Allah yang benar. Kita harus menerima keselamatan yang Dia tawarkan secara  cuma-cuma. Itulah yang harus selalu kita ingat setiap hari.

 

Sudahkah Anda melakukannya? Sudahkah Anda menerima Yesus dengan tanpa syarat dan terbuka? Apakah Anda memeluk Dia setiap hari? Apakah Anda merenungkan Injil-Nya setiap pagi? Percaya kepada-Nya dengan cara ini berarti kita menyerahkan diri kita kepada Allah dalam pelayanan. Kita menyerahkan diri kita kepada ketuhanan-Nya sebagai Juruselamat kita. Kita menyimpan janji Allah di dalam hati, dan kita menerima keselamatan yang Dia tawarkan secara cuma-cuma. Dengan keyakinan ini, Anda akan melihat bahwa Dia berdiri di samping Anda, menawarkan Anda kedamaian kekal dan keintiman yang mengubah kesedihan, kegelapan, ketakutan, keraguan. Dengarkanlah Kristus yang bangkit berkata kepada Anda, “Damai sejahtera bagi kamu.”

 

Refleksi

Bacalah Yohanes 20:24-29 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Amsal 30 – 31: Ibrani 5

Truth For Life – Alistair Beg