Baca: 2 Raja-raja 5:15-19a
“Dan kiranya TUHAN mengampuni
hambamu ini dalam perkara yang berikut: Apabila tuanku masuk ke kuil Rimon
untuk sujud menyembah di sana, dan aku menjadi pengapitnya, sehingga aku harus
ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini
dalam hal itu." (2 Raja-raja 5:18)
Bacaan Alkitab Setahun:
Efesus 1-3
Ibu muda itu adalah satu-satunya pengikut Kristus dalam keluarganya. Ketika
mertuanya meninggal, ia bergumul karena harus ikut sembahyang memuja arwah
nenek moyang sesuai kepercayaan keluarga suaminya. Ia meminta kami berdoa agar
Tuhan memberinya hikmat dan jalan keluar. Lalu, keluarganya melarangnya ikut
dalam upacara itu karena ia sedang hamil. Dalam iman mereka, perempuan yang
mengandung tidak dibolehkan mengikuti acara demikian.
Setelah Naaman, panglima Raja Aram disembuhkan secara ajaib dari kustanya, ia
sungguh-sungguh percaya kepada Allah Israel (ay. 15). Ia berkomitmen untuk
tidak lagi menyembah ilah lain selain Tuhan (ay. 17). Namun, karena jabatannya,
ia harus masuk ke kuil Rimon dan turut sujud di sana ketika Raja Aram
beribadah. Naaman memohon pengampunan Tuhan akan hal itu, dan nabi Elisa tidak
memberikan petunjuk khusus soal itu. Alkitab pun tidak mencatat bagaimana
kehidupan iman Naaman selanjutnya.
Orang-orang yang baru percaya Kristus sering diperhadapkan dengan
pilihan-pilihan sulit dalam menghidupi iman mereka sehari-hari. Faktor budaya
dan agama sebelumnya menjadi pergumulan besar bagi mereka. Karenanya,
mereka—dan kita juga—sangat perlu bergantung pada pimpinan Tuhan, sehingga
dapat bertindak tepat tanpa terjerumus pada sinkretisme dan kemunafikan, serta
agar tidak menjadi sandungan bagi orang lain. Sungguh diperlukan hikmat Allah
dalam situasi demikian. Marilah kita berdoa bagi mereka, sehingga mereka pun
dapat mengikut Kristus dengan makin teguh.
SAAT HIDUP KITA MENJADI KALUT,
HANYA ALLAH YANG HIDUP YANG DAPAT MEMBUAT KITA TERLUPUT