Baca: Pengkhotbah 2:1-11
… segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. (Pengkhotbah 2:11)


Bacaan Alkitab Setahun: 
2 Raja-raja 6-8



Seorang pemimpin rohani saya yang dulu pergi kemana-mana selalu naik angkot atau berjalan kaki, kini sudah mampu membeli kendaraan bahkan rumah pribadi. Menariknya, ketika ditanya lebih berbahagia mana dulu atau sekarang, ia menjawab: “Sama saja!” Ia berkata: “Materi memang membuat seseorang hidup lebih nyaman, tetapi tidak lebih bahagia!” 

Salomo, bukan hanya raja paling kaya, ia juga memiliki hikmat luar biasa. Tambahan lagi, semasa hidupnya ia tidak mengalami masa peperangan karena Tuhan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuh di sekelilingnya (1Taw. 22:9). Segala pekerjaan yang menyenangkan hati menurut versi dunia sudah dilakukan olehnya (ay. 4-8). Salomo bahkan mengatakan: “Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun” (ay. 10). Menariknya, berbekal semuanya itu, Salomo tidak merasa bahagia. Pada kelanjutan kata-katanya ia menyatakan: “… lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari” (ay. 11). 

Setiap manusia yang menggantungkan kebahagiaan kepada materi atau hal-hal duniawi lainnya pada akhirnya pasti mengalami kekecewaan. Mengapa? Karena kebahagiaan sejati bukan bersumber dari segala yang ada di luar, melainkan dari dalam hati. Jika kita ingin tahu bagaimana mendapatkan kebahagiaan sejati, bertanyalah kepada Kristus, Sang Pembentuk Hati. Faktanya, hanya di dalam Dialah kita bisa benar-benar merasakan kebahagiaan yang sejati!


MATERI HANYA MAMPU MEMBERIKAN KITA KENYAMANAN,
TETAPI TIDAK KEBAHAGIAAN SEJATI