Pembacaan : Amsal 24

Bacaan Alkitab Setahun : 2 Raja-raja 6-8

 

Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu. (Amsal 24:17–18)

 

SOMBONG. Ada kata dalam bahasa Jerman yang telah digunakan dalam bahasa Inggris —schadenfreude. Kata ini berarti bersukacita karena kesedihan atau rasa malu orang lain. Atau perasaan senang yang timbul karena melihat orang lain mengalami kesulitan, kegagalan, atau penderitaan. Ketika seseorang yang menentang pandangan dan keyakinan kita jatuh ke dalam skandal atau ternyata munafik, kita mungkin akan bertepuk tangan dan berkata, “Ha! Sudah lihat kan? Ternyata aku yang benar.” Ketika seseorang yang kita rasa telah melakukan kesalahan terhadap kita terkena masalah, kita langsung mengatakan "Ya!" Seseorang yang sombong sebenarnya sedang menahan kemarahan mereka, dan mereka menunggu kesempatan untuk menunjukkan keangkuhan mereka dengan mengekspresikan kemarahan itu

 

Namun Amsal 24:17 memberi tahu kita bahwa kita tidak boleh bersorak ketika lawan kita jatuh. Dan ayat 18 menunjukkan bahwa ayat 17 bukan sekadar saran. “Kegembiraanmu mungkin [dalam pandangan Allah] merupakan dosa yang lebih berat dibandingkan semua kesalahan musuhmu.” Sebaliknya, ketika lawanmu jatuh, periksalah kekuranganmu. “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12). Dan pandanglah Dia yang tidak mendapatkan sukacita dari kesedihan kita, tetapi melalui kematian-Nya di kayu salib, memberi kita sukacita melalui kesedihan-Nya (Yesaya 53:4).

 

Pernahkah Anda mengetahui sesuatu yang buruk yang terjadi pada seseorang—dan Anda merasa puas? Mengapa?

 

Doa: Tuhan Yesus, ketika Engkau menubuatkan kehancuran kota yang akan membunuh-Mu, tidak ada tanda-tanda kegembiraan atau kesenangan. Engkau baru saja menangisi mereka (Lukas 19:41–44). Tanamkan sifat-Mu ini dalam diriku. Amin.