Pembacaan : Amsal 25

Bacaan Alkitab Setahun : 2 Raja-raja 11-13

 

Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu. (Amsal 25:21–22)

 

MENGASIHI MUSUH. Anda bisa dikatakan menang atas kemarahan bukan ketika Anda bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam, tetapi dengan positif mengasihi dan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat salah kepada Anda. Kita tidak hanya tidak mengutuk tetapi juga memberkati (Roma 12:14). Kita tidak hanya menolak untuk membalas kejahatan dengan kejahatan (Roma 12:17) tetapi untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:21).

 

Mengapa perilaku seperti itu disebut menaruh bara api di kepala? Lawan kita mungkin menganggap kebaikan kita terhadap mereka menyakitkan, sama seperti Javert menganggap pengampunan Valjean tak tertahankan di Les Misérables. Mereka menginginkan konfirmasi bahwa penghinaan mereka terhadap kita dapat dibenarkan, dan perilaku baik hati merampasnya. Tapi motif kita bukanlah membuat mereka tidak nyaman. Berhati-hatilah dengan motivasi bersikap baik karena ingin untuk tampil "lebih mulia". Itu bukanlah kasih—itu adalah balas dendam yang halus. Berbuat baiklah kepada mereka. Mereka mungkin tidak ingin Anda melakukannya, tetapi sejauh itu bergantung pada Anda, Anda harus mencobanya (Roma 12:18).

 

Adakah seseorang yang, walau Anda tidak berusaha menyakitinya, tetapi Anda menjauhinya? Bagaimana Anda bisa berbuat baik kepada mereka?

 

Doa: Tuhan, aku akui bahwa ini adalah salah satu arahan yang paling radikal dan keras dalam Firman-Mu untukku. Aku merasa baik karena tidak membalas dendam—dan sekarang Engkau berkata untuk berbuat baik kepada mereka! Tuhan, izinkan aku memulai dengan mendoakan mereka. Amin.