Baca: Markus 10:17-22
“Tak seorang pun yang baik
selain Allah saja.” (Markus 10:18b)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kolose 1-4
Tuhan bersabda, “Tak seorang pun yang baik selain daripada Allah saja”. Apa
maksud Tuhan? Tuhan mau menegaskan bahwa hanya satu yang baik, yaitu Allah,
Sang Mahabaik. Sang Mahabaik itulah satu-satunya sumber kebaikan. Dan karena
hanya satu sumber kebaikan, yakni Allah Sang Mahabaik, maka semua yang baik
pastilah bersumber dari Sang Mahabaik itu. Itu berarti: semua yang baik—siapa
pun pelakunya, apa pun keyakinannya— adalah kebaikan yang bersumber dari Sang
Mahabaik itu. Firman itu menampik pikiran bahwa di luar kekristenan tak mungkin
ada yang baik.
Anda ragu? Tengoklah hal berikut. Kenalan saya—bukan Kristen—banyak menolong
orang, banyak berkorban untuk itu, tanpa pamrih. Dapatkah dikatakan bahwa
kebaikan kenalan saya itu tidak baik karena dia bukan Kristen? Masuk akalkah
bahwa karena dilakukan oleh orang yang tak mengimani yang kita imani, hal yang
baik harus dianggap tidak baik? Tentu tidak, ‘kan? Sesuatu adalah baik karena
sesuatu itu memang baik. Meski Gandhi bukan Kristen, prinsip nonviolence yang dia
hidupi adalah baik karena prinsip itu memang baik. Sikap cinta damai yang
dihidupi Nelson Mandela itu baik, bukan karena Mandela beragama Kristen,
melainkan karena sikap cinta damai itu memang baik.
Allah, Sang Sumber Kebaikan, menanamkan kebaikan di hati siapa pun yang Dia
kehendaki, melampaui batas-batas yang ada dalam pikiran kita. Itu rahmat yang
sungguh amat besar. Pertanyaannya: Maukah kita tulus mengakui rahmat yang besar
itu, dan menghormati serta mensyukurinya?
SEMUA YANG BAIK —SIAPA PUN
PELAKUNYA, APA PUN KEYAKINANNYA—
ADALAH KEBAIKAN YANG BERSUMBER DARI SANG MAHABAIK YANG SATU ITU