Baca: Roma 14:1-10
Siapakah engkau, sehingga engkau menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. (Roma 14:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 14-15
Sebut saja namanya Peter dan Merry. Dua sejoli ini belum lama berpacaran. Namun, hubungan mereka harus mengalami ujian terkait suara-suara yang menyatakan ketidaksetujuan akan hubungan itu. Beberapa orang menganggap Merry “terlalu baik” untuk berpacaran dengan Peter, yang dikenal memiliki karakter pemarah dan kasar. Namun, Merry tetap yakin untuk meneruskan hubungan tersebut karena ia lebih mengenal Peter. Bagi Merry, Peter tidak seperti apa yang orang lain katakan. Peter sudah lebih sabar dan belajar bersikap lembut setelah mengenal Merry.
Paulus menasihatkan orang percaya agar tidak mudah menghakimi orang lain, setidaknya karena tiga alasan berikut: Pertama, kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita hakimi. Kedua, Allah berurusan dengan setiap orang menurut cara-Nya. Ketika seseorang jatuh, Allah sanggup membuat orang tersebut tetap berdiri dan bangkit. Alasan lainnya adalah penghakiman biasanya cenderung keliru karena didasarkan pada pengamatan, asumsi, atau kesimpulan pribadi. Jarang sekali orang melakukan “cek dan ricek” dari berbagai aspek sebelum menilai orang lain. Yang lebih sering terjadi adalah menilai secepat mungkin, tak peduli penilaian itu salah!
Setiap kali keinginan untuk menghakimi menggoda kita, ingatlah akan nasihat yang firman Tuhan berikan. Bila perlu, bawalah dalam doa sebelum kita melontarkan ucapan atau menulis sesuatu yang bersifat menghakimi sesama. Siapa tahu, penilaian kita berubah setelah Allah menolong kita untuk melihat dan menilai dari perspektif-Nya.
PENILAIAN DARI ALLAH TAK PERNAH KELIRU.
IA BERHARAP AGAR KITA BELAJAR DARI CARA DIA MENILAI.