Pembacaan : Amsal 7

Bacaan Alkitab Setahun : 1 Samuel 28-31

 

Memahami Godaan

 

Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya: "Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu. (7:13–14)

 

PEMIKIRAN YANG SALAH. Amsal pasal 7 secara dramatis menggambarkan tindakan perzinahan. Dalam prosesnya Amsal mengajarkan kita bagaimana hati jatuh ke dalam pencobaan. Pada awalnya, si wanita mengatakan kepada calon kekasihnya bahwa dia telah memenuhi nazarnya dengan memberikan persembahan di Bait Suci (bdk. Imamat 3:1–17). Persembahan ini terdiri dari makanan yang bisa dimakan banyak orang. Jadi, katanya, aku telah berdoa dan berkorban kepada Allah. Sekarang silakan datang ke rumahku untuk menyelesaikan ibadah. Dan karena suamiku tidak ada di rumah (7:19), maka kita bisa bercinta. Dengan bahasa yang lebih gamblang: "Setelah kita menyelesaikan doa dan ibadah, kita bisa melakukan perzinahan!"

 

Ketidaksesuaian antara pengakuan iman publiknya dan perilaku kehidupan pribadinya mengejutkan tetapi sangat umum. Dia telah menukar pemuridan sepenuh hati dengan pemikiran yang salah di mana Allah lebih seperti berhala yang dapat ditenangkan dengan berbagai korban. Kita perlu belajar bahwa ketaatan tanpa syarat adalah satu-satunya pengorbanan yang masuk akal, mengingat semua yang telah Allah lakukan bagi kita melalui penciptaan dan penebusan (Roma 12:1-2).

 

Apakah ada tempat di mana Anda melihat ketidaksesuaian antara pengakuan iman publik Anda dan kehidupan pribadi Anda?

 

Doa: Tuhan, aku menyadari—atau mungkin akhirnya mengakui—bahwa ada bagian dalam hidupku yang tidak sesuai dengan kepercayaanku kepada-Mu. Aku bertindak seolah-olah Engkau tidak ada di area kehidupanku itu. Aku bertobat dan meminta pertolongan-Mu untuk mengubahnya. Amin.