TANAH KERING MENANTI

Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku.” Yunus 2: 1-2

 

Ini adalah untuk orang percaya yang sedang bergumul, yang mungkin merasa jauh dari Tuhan, atau yang terpuruk dalam kesulitan karena ketidaktaatan.

 

Penekanan kitab Yunus bukan pada kesulitan yang dihadapi Yunus, melainkan pada ketentuan Allah. Allah menggunakan tindakan luar biasa untuk menyelamatkan Yunus dari dosa dan ketidaktaatannya. Sang nabi mengakui bahwa Allahlah yang melemparkan dia ke dalam laut yang dalam (Yunus 2:3). Benar, para pelautlah yang telah melemparkan Yunus ke laut, namun Yunus menyadari bahwa apa yang terjadi berada di bawah kekuasaan kedaulatan Allah, dan bahwa para pelaut itu bertindak sebagai alat-Nya. Allah telah mengejarnya dan melemparkannya ke dalam air yang mengamuk agar dia sampai pada suatu tempat di mana dia dapat berkata, “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku.”

 

Lebih jauh lagi, di dalam perut ikan, Yunus merasakan perihnya keterpisahan dari Allah, “telah terusir aku dari hadapan mata-Mu” (Yunus 2:4). Bagi Yunus, ketakutan fisik karena hampir tenggelam di lautan dan ditelan ikan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan terasing selamanya dari Bapa surgawinya. Yunus mengetahui kasih Allah; dia tahu bagaimana rasanya berada di hadirat Allah. Dia mampu memahami apa artinya terpisah dari Allah, meskipun ini adalah akibat dosa tetapi dia sendiri telah memilih untuk memisahkan dirinya dari Allah.

 

Inilah pesan yang luar biasa bagi kita! Allahlah yang ketika kita sedang menjauh dari-Nya, datang kepada kita di tengah badai dan lembah, yang mengubah keadaan kita untuk menarik perhatian kita, yang membuat kita merasa terasing dan terpisah sehingga kita bisa berkata, “Ini bukan tempat di mana aku seharusnya berada. Bukan ini yang Allah kehendaki untukku. Aku tidak bisa keluar dari kesulitan ini. Namun Dia mampu mengeluarkanku.”

 

Hari ini, Anda mungkin menghadapi rasa kegagalan dan penyesalan yang mendalam. Anda telah lari. Anda telah tidak menaati suara Allah dan berusaha bersembunyi. Namun cerita Anda tidak harus berakhir di situ. Dalam rahmat dan kebaikan-Nya, Allah bertekad untuk menyelamatkan Anda dan menyelesaikan pekerjaan yang telah Dia mulai dalam hidup Anda (Filipi 1:6). Dalam kehidupan Kristen, selalu ada kebutuhan untuk bertobat tetapi tidak pernah ada alasan untuk putus asa.

 

Ketika Yunus akhirnya sampai di tanah kering, itu bukan karena dia pantas mendapatkannya. Itu semua karena rahmat Allah. Dalam rahmat yang sama, Allah datang kepada kita dalam dosa dan kejahatan kita, agar Dia bisa menyucikan, menyelamatkan, dan mengembalikan kita pada tujuan-Nya. Dapatkah Anda melihat tanah kering hari ini?

 

Refleksi

Bacalah Yunus 2 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mazmur 81-83; 1 Petrus 1

Truth For Life – Alistair Beg