Pembacaan : Lukas 22:24–30
Bacaan Alkitab Setahun : Matius 27-28
Di loteng atas pada jam-jam terakhir sebelum penangkapan Kristus, Dia duduk bersama murid-murid-Nya sebagai Mesias, Imam, dan Anak Domba. Dia, pada saat itu dan dalam pengorbanan yang akan datang, sedang membuat Perjanjian Baru. Tidak ada momen penebusan yang lebih penting daripada ini. Namun, Lukas memberi tahu kita bahwa di tengah momen drama yang penting dan suci ini namun para murid berdebat tentang siapa di antara mereka yang terbesar! Apakah posisi, kekuasaan, dan penegasan tidak memiliki arti? Tentu saja ada! Namun, ketika mereka menganggap remeh status mereka yang diterima di kerajaan Allah yaitu makan semeja dengan Tuhan alam semesta, dan duduk di takhta yang dibangun oleh-Nya, maka ada sesuatu yang sangat salah. Pada saat itu para murid meninggalkan kemuliaan kerajaan Allah yang transenden untuk kemuliaan semu dari kekuasaan dan kedudukan pribadi.
Kemanusiaan sejati selalu terhubung dengan kemuliaan, dan kemuliaan sejati hanya bisa ditemukan dalam Dia yang mulia yaitu Tuhan sendiri. Allah memanggil kita untuk menemukan kemuliaan pribadi di dalam kemuliaan-Nya sehingga kita dapat berkomitmen pada komunitas, pelayanan dan juga pada kebenaran bagi kemulianNya.
Paul David Tripp