Baca: Roma 16:1-16
Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. (Roma 16:4)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Bilangan 3-4



Dalam tim kerja saya dengan beberapa wanita dari beberapa negara, ada satu kebiasaan baik yang sangat saya hargai, yakni kebiasaan untuk menghargai atau menunjukkan apresiasi atas pelayanan sesama saudara. Kadang, ada surel atau pesan teks berkata, “Terima kasih, kamu sungguh adalah berkat bagi kami”. Atau, “Kamu sudah bekerja keras. Kamu selalu lakukan yang terbaik”, “Tanpa bantuanmu, kami tidak tahu bagaimana bisa menyelesaikan pelayanan ini”, dan sebagainya. 

Mungkin sebagai orang Asia kita tak biasa mengungkap penghargaan seterbuka ini. Tak luwes rasanya lidah mengucap apresiasi atas dukungan atau bantuan orang lain. Kebanyakan dari kita merasa senang terbantu oleh saudara sepelayanan, tapi kita diam saja. Sayangnya, ketika saudara kita berbuat salah atau kurang baik melakukan bagiannya, kita bisa cepat marah dan meluapkan emosi. 

Hari ini kita membaca bagaimana Paulus menyatakan apresiasinya kepada rekan-rekan pelayanannya. Satu demi satu ia sebut nama mereka, dan memberi penghargaan. Ternyata, kebesaran nama Paulus pun tak lepas dari pelayanan orang-orang yang tak begitu ternama ini. Paulus sadar, ia tak bisa bekerja sendiri dan selalu butuh orang lain. Lalu, apakah rekan-rekannya itu selalu menolongnya dengan sempurna hingga ia memuji-muji? Rasanya tak ada pribadi yang sempurna. Pasti ada yang kurang di sana dan di sini. Tapi, rupanya Paulus belajar berbesar hati menerima semuanya. 

Mari budayakan saling menghargai dalam pelayanan. Tak ada pelayanan yang berhasil karena kita melakukan sendiri semuanya.


TUHAN MEMBERI BANYAK TANGAN DAN HATI DI SEKELILING KITA
GENGGAM DAN KUATKAN AGAR MEREKA SELALU KUAT MELAYANI