UTANG KITA TELAH DIHAPUSKAN
Allah menghidupkan [kita] bersama-sama dengan-Nya, mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan catatan hutang yang membebani kita beserta tuntutan hukumnya. Ini dia kesampingkan, dan memakukannya di kayu salib.” Kolose 2:13-14
Mengapa Yesus Kristus datang ke bumi, mati di kayu salib, dan bangkit dari kematian? Untuk menyediakan penebusan kekal dan pengangkatan ilahi bagi mereka yang percaya. Itu adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa diklaim agama lain: Allah sendiri yang membayar utang dosa manusia agar kita bisa disebut anak-anak-Nya. Fanny Crosby mengungkapkan keajaiban penebusan itu dalam himnenya:
Tebusan sempurna kar'na dibayar
dengan darah Yesus yang tak bercemar.
Orang yang berdosa dijanjikan-Nya
beroleh ampunan saat percaya.
Perjumpaan kita dengan penebusan Kristus adalah seperti kisah “Old Betty,” seorang wanita lanjut usia yang hidup dalam kemiskinan karena utang yang besar. Suatu hari, seorang pendeta dan jemaatnya memutuskan untuk campur tangan dalam kehidupan Betty dan melunasi utangnya. Pendeta mencari Betty di rumahnya—tetapi, karena takut ditangkap, dia tidak membuka pintu. Begitu pendeta akhirnya bisa menyampaikan kabar baik kepadanya, Betty memandangnya dan berkata, “Bayangkan saja: Saya mengunci dan menutup pintu. Saya takut membiarkan Anda masuk, padahal Anda, membawa hadiah yang begitu besar.”
Pada titik tertentu dalam hidup, kita semua seperti Old Betty. Pada suatu masa, kita mengetahui bahwa kita berutang dosa. Kita dibebani penyesalan, takut ada orang yang datang mengetuk pintu, siap mengungkapkan masalah kita kepada orang lain. Namun yang terutama, kita takut kepada Allah, karena ketukan-Nya di pintu kehidupan maka kita menganggap itu pasti berarti penghakiman. Namun kemudian kita menemukan bahwa di dalam Kristus, Allah mengetuk pintu untuk menawarkan bukan apa yang pantas kita dapatkan dari utang kita, tetapi apa yang telah dimenangkan oleh kasih-Nya: sebuah awal yang baru, sebuah lembaran kosong, sebuah cerita baru. Utang kita dihapuskan, dan kita dengan gembira membuka pintu kehidupan dan menyambut Dia sebagai Juruselamat, Sahabat, dan Tuhan kita.
Menjadi seorang Kristen berarti hidup dalam kesadaran akan utang yang telah dibayar ini. Kita tidak lagi menjadi budak dosa dan hukumannya; sebaliknya, kita telah dibebaskan dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Dan pengangkatan kita sebagai anak adalah alasan mengapa kita mempunyai hak istimewa yang besar untuk menyebut Allah sebagai Bapa surgawi kita dan mengenal Dia dengan begitu dekat. Kita tidak lagi bersembunyi di balik pintu, terlilit utang, karena kita telah merasakan kebebasan dan membiarkannya masuk ke dalam hidup kita.
Betapa tenangnya mengetahui bahwa utang kita telah dibatalkan! Betapa bahagianya mengetahui bahwa status kita di hadapan Allah telah berubah dari debitur yang gelisah menjadi anak angkat. Sekarang pertanyaannya adalah: Bagaimana Anda membiarkan kebenaran ini mengubah cara Anda memandang diri sendiri dan cara Anda memandang tugas-tugas yang ada di hadapan Anda saat ini?
Refleksi
Bacalah Galatia 4:21 – 5:1 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mazmur 7-9; Kisah 10: 1-23
Truth For Life – Alistair Beg