Baca: 2 Korintus 13:1-10
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji. (2 Korintus 13:5)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Ester 4-7



Polycarpus adalah pemimpin gereja di Smirna, juga dijuluki rasul yang terakhir. Ketika dibawa ke tempat eksekusi, para pejabat militer Roma memberinya kesempatan untuk menyangkal Yesus, tetapi jawabnya, “Saya telah melayani Tuhan Yesus Kristus selama delapan puluh enam tahun, dan Ia tak pernah menyakiti saya. Bagaimana saya dapat mengingkari Raja saya, Raja yang menjaga saya dari segala hal yang jahat sampai sekarang dan menebus dalam kesetiaan-Nya.” Karena tetap teguh, ia diikat pada sebuah tiang dan kobaran api mengelilinginya tetapi ia tak terbakar hingga pedang menghunjam jantungnya sehingga mati kehabisan darah. 

“Life is a test,” ungkap Rick Warren. Setiap saat kita diperhadapkan pada ujian. Ujian tentang kesabaran, kesetiaan, kejujuran, keteguhan hingga ujian iman. Terkadang ujian itu hadir tanpa kita sadari. Mulai dari yang sederhana sampai yang berat, dalam relasi dengan sesama, saat mendidik anak, hubungan suami istri yang retak, kesempatan untuk korupsi, menderita penyakit berat, hingga diskriminasi dan penganiayaan. Terkadang kita gagal menjalaninya, karena fokus kita tak lagi kepada Tuhan. 

Agar menang terhadap setiap ujian kita perlu menguji diri kita, apakah kita benar-benar berdiri dalam iman yang sungguh kepada Kristus. Sebab kita ini lemah. Tetapi syukur kepada Allah, justru dalam kelemahan kitalah kuasa Tuhan menjadi sempurna. Bersandar pada kuasa Allah akan menghasilkan keteguhan dalam menghadapi ujian apa pun.


HIDUP TANPA UJIAN ADALAH HIDUP YANG
TIDAK LAYAK UNTUK DIHIDUPI.—Socrates