Pembacaan : Mazmur 77

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Yehezkiel 43 - 45

 

 

Saya tidak harus mengatakan ini, tetapi saya pikir itu perlu—doa adalah tindakan penyembahan. Ini lebih dari sekadar membawa kepada Allah daftar keinginan dan kebutuhan yang ditentukan sendiri. Berikut adalah tujuh hal di mana doa berakar dalam ibadah:

 

  1. Doa mengakui keberadaan Allah. Ini adalah inti dari semua doa yang benar. Doa dimulai dan diakhiri dengan pengakuan bahwa ada sesuatu yang lebih utama di alam semesta daripada Anda. Doa sangat menekankan tiga kata pertama dari Alkitab: “Pada mulanya, Allah ...” Jadi doa adalah pengakuan terhadap Allah sebagai Pencipta dan Berdaulat. Doa berakar pada persetujuan terhadap kekuasaan, hikmat, dan pemerintahan-Nya. Tidak masuk akal untuk berdoa jika Anda berpikir bahwa Allah adalah setara dengan Anda.
  2. Doa tunduk pada kemuliaan Allah. Ini adalah persyaratan doa yang harus terus ada. Anda tidak dapat berdoa dengan benar tanpa menyadari bahwa ada kemuliaan yang lebih besar di alam semesta ini daripada kemuliaan Anda sendiri atau kemuliaan yang beraneka ragam dari dunia ciptaan fisik. Doa adalah pengakuan bahwa tidak ada kemuliaan yang diciptakan yang dapat atau akan pernah memuaskan hati orang yang berdoa. Pengakuan ini mengalir dari pemahaman bahwa hanya ketika Anda hidup untuk kemuliaan Allah, hati Anda bisa tenang.
  3. Doa tunduk pada rencana Allah. Doa bukanlah meminta Allah untuk mendukung dan memberikan apa yang Anda rencanakan untuk hidup Anda. Doa adalah pengakuan bahwa Dia yang menciptakan dunia, termasuk Anda, tahu apa yang terbaik untuk Anda. Seperti yang dikatakan pemazmur, “hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,” (Mazmur 19:10). Doa bukanlah membawa daftar Anda dan meminta Allah untuk memberikan persetujuan-nya. Doa adalah menyerahkan kepada Allah selembar kertas kosong yang telah Anda tandatangani dan mempercayai-Nya untuk mengisinya sesuai keinginan-Nya.
  4. Doa mengakui kesetiaan Anda kepada kerajaan Allah. Doa adalah pengakuan bahwa di dunia ini ada perang antara kerajaan Allah dan kerajaan diri sendiri. Dalam doa, Anda tidak meminta Allah untuk mendukung orang yang fokus pada mimpi kecilnya tentang kerajaanya; sebaliknya, Anda menyerahkan hati Anda pada rencana dan tujuan kerajaan Allah dan mencari anugerah untuk menjadi bagian dari apa yang Allah lakukan dan bukan menghalanginya.
  5. Doa ada dalam penyediaan Allah. Doa yang benar tidak diucapkan dalam kepanikan, tetapi dalam kepercayaan dan ketenangan. Anda tahu bahwa Dia yang kepada-Nya Anda berdoa itu dekat, setia, dan bersedia memenuhi setiap kebutuhan Anda.
  6. Doa merayakan anugerah Allah. Doa yang benar muncul ketika Anda terpesona oleh anugerah, karena anugerahlah yang memberi Anda keinginan untuk berdoa, undangan dari Allah untuk berdoa, dan janji bahwa Dia akan menjawab.
  7. Doa berkomitmen untuk pekerjaan Allah. Terakhir, doa adalah pengakuan bahwa antara yang “sudah” dan “belum”, ada pekerjaan Allah yang harus diselesaikan, dan Anda membutuhkan hikmat dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan itu.

 

Doa adalah meletakkan berhala Anda dan berlutut di hadapan Allah dalam penyembahan yang rendah hati dan penuh sukacita.

 

Doa adalah meninggalkan semua objek ibadah lainnya dan menyerahkan diri untuk menyembah Allah saja setiap hari.