Pembacaan :  Lukas 6:27–36

Bacaan Alkitab Setahun :  Mazmur 108-118

 

 

Allah senang menunjukkan belas kasihan bahkan kepada mereka yang sangat menyakiti-Nya. Belas kasihan-Nya dan pengampunan-Nya membentang dari timur ke barat (Mazmur 103:12). Dia menyelamatkan kita meskipun perbuatan kita tidak benar. Rahmat-Nya baru setiap pagi (Ratapan 3:23).

Pada penghakiman terakhir kita semua akan menginginkan belas kasihan Allah. Kita tidak ingin berdiri di hadapan-Nya dengan kebaikan kita sendiri. Yakobus berkata, “Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman" (Yakobus 2:13). Belas kasihan selalu menjadi ciri orang yang saleh. "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:8). Orang yang saleh menyukai belas kasihan. Dia adalah orang yang penyayang, seperti Allah Bapa: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Lukas 6:36).

Tokoh utama wanita dalam drama Shakespeare, Portia, memahami hal ini saat dia memohon kepada Shylock yang jahat untuk menyelamatkan nyawa Antonio: “Belas kasihan tidak ditahan-tahan. Belas kasihan turun seperti hujan lembut dari surga… Belas kasihan adalah berkat ganda: Belas kasihan menguntungkan dia yang memberi dan dia yang menerima.… Belas kasihan adalah sifat Allah sendiri” (The Merchant of Venice, Babak IV, Adegan 1). Memberikan belas kasihan terhadap musuh kita mendatangkan kebaikan bagi mereka yang kita ampuni maupun bagi kita yang memberikannya. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus kita, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Matius 5:7)

 

 

Robert D. Jones