Baca: Keluaran 14:1-14
“Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.” (Keluaran 14:12)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 43-45



Umat Israel marah kepada Musa di tengah perjalanan keluar dari Mesir. Mereka mengeluh sebab bukannya kondisi yang lebih baik, melainkan penderitaanlah yang mereka alami. Sekalipun mereka tahu bahwa Musa membawa mereka keluar dari Mesir atas perintah Allah dan bertujuan untuk memberikan kebebasan, mereka merasa lebih baik hidup dalam penindasan di Mesir.  Israel telah melihat tulah-tulah dahsyat yang Allah perbuat bagi Mesir. Israel juga sudah melihat kuasa Allah dalam menyertai mereka hingga tidak turut kena tulah. Namun rupanya semua itu belum cukup untuk melatih iman mereka supaya terus bersandar dan percaya hanya kepada Allah saja. Melalui kekerasan hati Firaun Allah mendidik dan menunjukkan kepada Israel tentang kuasa yang Allah miliki untuk menolong mereka. 

Tak jarang kita menganggap kehadiran Tuhan sebagai pengganggu. Sebab Tuhan sepertinya sengaja memberikan kesulitan. Mengapa Tuhan tidak menjadikan semuanya mudah? Bukankah Tuhan Mahakaya dan Mahamurah? Alasan ini kemudian membuat kita lebih senang mengatur hidup kita sendiri. Kita merasa mampu menjalani hidup tanpa Tuhan. Kita melawan Tuhan, menolak ajaran-Nya meskipun tahu hal itu membawa keselamatan sejati. Alih-alih memiliki keberanian iman untuk hidup dalam pimpinan Allah, kita lebih senang hidup dalam perbudakan dosa. Bahkan kita berteriak kepada Tuhan supaya Dia tidak mengganggu kita. Kita lupa bahwa krisis dalam kehidupan pun dipakai-Nya untuk membentuk kita setingkat lebih tinggi di dalam iman dan kebenaran.


BAGI ORANG YANG SENANG BERKUBANG DALAM DOSA,
KEHADIRAN TUHAN TAK LEBIH DARI SEKADAR PENGGANGGU