Pembacaan : Ayub 38:1-42:46

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Yosua 7 - 8

 

 

Ini adalah salah satu dari kejadian “ketahuilah di mana tempatmu”. Allah sedang berbicara kepada Ayub dan menarik batas yang jelas antara Pencipta dan ciptaan. Ini adalah gambar yang sangat jelas akan kemuliaan dan Allah dan betapa kecilnya Ayub. Ini adalah kata-kata yang harus kita baca lagi dan lagi:

 

 “Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub: ‘Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? – Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? – ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!” ( Ay. 38:1-11)

 

Bukalah Alkitab Anda dan teruskan membaca sampai pasal 40. Biarkan hati Anda merasakan betapa besarnya hikmat dan kuasa Allah. Biarlah jiwa Anda beristirahat dalam kekaguman akan kemuliaan-Nya. Lalu ingatlah betapa kecil dan rapuhnya Anda. Biarlah diri Anda direndahkan dengan kenyataan betapa sedikitnya yang Anda tahu dan betapa terbatasnya yang bisa Anda lakukan. Mulailah menerima kenyataan bahwa dalam situasi, lokasi, hubungan apa pun, tidak mungkin Anda lebih pintar daripada Allah. Tertawakan pemikiran bahwa Anda hebat. Tertawakan ilusi bahwa Anda mulia. Dan dalam kerendahan hati terimalah anugerah yang membuat Anda bersujud, merendah, dan menyembah.

 

Setelah Anda bersujud dan menyembah, bangunlah dan layanilah Dia yang mulia. Berhentilah mempertanyakan kehendak-Nya. Berhentilah berpikir batasan-Nya ditempatkan dengan tujuan jahat. Bersyukurlah karena kemuliaan-Nya adalah perlindungan Anda, kemuliaan-Nya adalah motivasi Anda, anugerah-Nya adalah pertolongan Anda, dan hikmat-Nya adalah arahan Anda. Dia selamanya lebih pintar daripada Anda dan saya dalam momen paling brilian kita sekalipun.

 

Setiap kali Anda mempertanyakan kebijaksanaan Allah atau melangkahi batasan-Nya, Anda sedang berkata Anda lebih pintar daripada Allah.