Pembacaan : Ibrani 10: 19 - 25

 

Bacaan Alkitab Setahun :

1 Tawarikh 11 - 13

 

Salah satu alasan Allah telah memanggil kita berkumpul secara teratur adalah karena kita pelupa. Kita lupa siapa Allah itu dan berusaha hidup berdasarkan usaha dan kekuatan kita. Kita lupa siapa kita dan bahwa kita sangat butuh anugerah yang menyelamatkan setiap hari, bahkan walau buktinya sangat jelas. Kita lupa betapa hancur dunia di mana kita berada, sehingga kita hidup dengan harapan yang tidak realistis dan naif terhadap godaan. Kita lupa betapa luar biasanya apa yang kita punya dalam Kristus, betapa lengkapnya pemeliharaan-Nya, dan betapa berharganya Dia karena selalu dekat kita. Kita lupa jika firman Tuhan itu bijak, menguatkan, melindungi, dan membebaskan. Kita lupa kebutuhan kita akan tubuh Kristus; bahwa kehidupan rohani kita dimaksudkan sebagai kehidupan korporat. Kita lupa bahwa kita bukan hanya telah diberkati untuk menjadi penerima anugerah Allah, tetapi telah dipanggil untuk menjadi sarana anugerah dalam hidup orang lain. Kita lupa bahwa ada musuh yang berjalan keliling mencari celah untuk memangsa kita secara rohani. Kita lupa bahwa hidup tidak pernah ditemukan dalam ciptaan jasmani. Kita lupa bahwa kita diciptakan untuk hidup bagi kemuliaan yang lebih besar dari diri kita dan bagi kerajaan yang lebih besar daripada yang bisa kita bangun. Ya, kita harus berkumpul lagi dan lagi dan lewat penyembahan, khotbah, dan persekutuan, mengingat hal-hal itu, jika tidak kita akan lupa.

Salah satu hal utama yang kita lupakan adalah peperangan besar dalam hidup kita bukanlah perang melawan sesuatu di luar kita tetapi perang yang masih berlangsung dalam diri kita. Dalam setiap situasi, lokasi, dan hubungan dalam hidup, ada perang untuk mengendalikan hati kita. Ini adalah perang terbesar karena kita diciptakan oleh Allah untuk menghidupi apa yang ada dalam hati kita. Ini artinya apa yang memerintah hati kita membentuk kata-kata dan tindakan kita. Jadi perang besarnya bukanlah peperangan kecil melawan orang lain, utang, harta, seks, dan lain-lain. Tidak, ada perang yang lebih besar daripada semua itu. 2 Korintus 5:15 menuliskannya dengan baik: “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Apakah kita akan hidup bagi diri sendiri, menjadikan hidup adalah tentang apa yang kita inginkan, butuhkan, rasakan, harapkan, dan seterusnya atau apakah kita akan hidup bagi Allah? Kedengarannya sangat teologis ya, padahal sangat praktis. Setiap hari Anda mengaitkan harapan dan mimpi hati Anda, kepuasan Anda, dan sukacita Anda pada sesuatu.

Setiap hari Anda mencari sesuatu untuk membuat Anda merasa hidup. Setiap hari Anda memberi kepada sesuatu dengan harapan hal itu akan memberi Anda damai dan sukacita. Setiap hari Anda mengaitkan identitas Anda kepada sesuatu dan hanya ada dua pilihan ke mana Anda akan mengaitkannya. Pertama, Anda akan mengaitkan hidup Anda kepada ciptaan dan dengan begitu Anda menuju kekecewaan atau Anda memandang Sang Pencipta dan sedang menuju kedamaian hati yang sejati. Penyembahan korporat dirancang untuk mengingatkan Anda lagi dan lagi, di mana Anda bisa menemukan hidup sehingga Anda berhenti mencari di dunia apa yang sudah Anda dapatkan dalam Yesus.

Penyembahan korporat didesain untuk memperingatkan Anda akan perang yang memperebutkan kendali atas hati Anda dan membantu Anda menemukan bantuan yang hanya ada dalam Yesus.