Baca: Bilangan 11:4-23
“Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.” (Bilangan 11:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Daniel 1-3
Sebagai penderita gagal ginjal kronis, saya harus membatasi konsumsi air. Jika orang sehat boleh minum dua liter sehari, saya hanya boleh minum maksimal setengah liter. Jika saya nekat minum banyak-banyak, bisa saja nyawa saya melayang. Saya dipaksa mengingat bahwa rasa haus itu hanya di mulut. Saya harus mengikuti kebutuhan tubuh demi menjaga kesehatan, bukan sekadar memuaskan keinginan mulut.
Bangsa Israel mengeluh karena hanya diberi makan manna oleh Tuhan. Mereka ingin memuaskan selera bisa makan daging. Bukannya bersyukur masih dipelihara Tuhan, mereka menuntut untuk makan enak dengan gratis (ay. 5). Hanya makan manna atau roti surga membuat mereka kurus kering (ay. 6). Musa sampai kewalahan sehingga ia mengeluh kepada Tuhan (ay. 11-15). Tuhan pun berjanji akan memenuhi keinginan mereka untuk makan daging selama satu bulan (ay. 18-19), Dia menggenapinya dengan mengirimkan burung-burung puyuh dari sebelah laut (ay. 31).
Seperti bangsa Israel, kita sering diperdaya oleh selera makan. Tidak sedikit orang yang makan demi memuaskan nafsu mulut, bukan mengingat kebutuhan perut. Tidak sedikit pula orang yang mengidap berbagai penyakit akibat pola makan yang tidak sehat ini. Semestinya kita makan dengan berhikmat: tidak membiarkan diri diperdayakan oleh selera mulut, melainkan makan untuk menyambung hidup dan menjaga kesehatan tubuh. Ya, tubuh dan kesehatannya jauh lebih penting daripada mulut dan nafsunya.
HIDUPLAH BERDAYA SELERA MEMULIAKAN TUHAN,
JANGANLAH HIDUP DIPERDAYA UNTUK MEMENUHI SELERA