Baca: 1 Korintus 13
Ia menahan segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13:7)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Bilangan 10-11



Tangan Tuhan begitu luar biasa dalam merancang tubuh kita. Setiap terluka, tubuh secara otomatis menghasilkan enzim trombokinase yang mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Trombin ini bertindak sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi serat-serat fibrin. Serat-serat fibrin inilah yang akan menganyam permukaan luka agar pendarahan terhenti. Ia merekatkan bagian tubuh yang terluka supaya pulih seperti sedia kala. 

Kasih Tuhan pun tak kalah dahsyatnya. Kasih-Nya sanggup menjadi perekat untuk setiap luka batin yang dialami oleh anak-anak-Nya. Untuk merekatkan kembali serpihan-serpihan hati yang terkoyak, kasih bekerja melalui cara yang ajaib. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (ay. 7). Mekanisme kerja kasih semacam inilah yang menjanjikan pemulihan dalam diri seseorang, sehingga ia dapat kembali melanjutkan hidupnya. 

“Man is born broken. The grace of God is glue,” begitu kata Eugene O’Neill. Relasi antarmanusia, yang rentan terhadap gesekan, berpotensi untuk menorehkan luka dalam diri setiap orang. Sebagai perekat ajaib, kasih Tuhan benar-benar merupakan anugerah terindah dalam hidup orang-orang percaya. Ia menjadi jawaban untuk kehidupan mereka yang begitu rapuh terhadap luka batin. 

Luka batin adalah realitas yang tidak terelakkan dalam hidup manusia. Namun, adalah suatu kebahagiaan apabila kita berada di dalam genggaman tangan Tuhan, karena kasih-Nya yang sempurna akan senantiasa merekatkan setiap luka di hati kita dengan cara yang ajaib.


KASIH TUHAN ADALAH PEREKAT AJAIB
UNTUK MEMULIHKAN SETIAP HATI YANG TERLUKA