Pembacaan : Wahyu 3: 14 - 19
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 132 - 138
Ini adalah teguran yang keras yang mengungkapkan kebenaran diri sendiri yang menakutkan dari dosa:
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Wah. 3:14-19)
Inilah masalah yang dituju oleh peringatan ini yang perlu kita dengar: Anda dan saya suka berpikir bahwa tidak ada yang memiliki pandangan yang lebih jelas dan lebih akurat tentang kita daripada kita. Kita semua cenderung terlalu mempercayai pandangan kita tentang diri kita sendiri. Kita melakukan ini karena kita tidak menganggap serius apa yang dikatakan Alkitab tentang dinamika kebutaan rohani. Jika dosa itu menipu (dan memang demikian), jika dosa membutakan (dan memang demikian), maka selama dosa masih ada di dalam diri saya, akan ada kebutaan rohani. Saya benar-benar tidak akan melihat diri saya sendiri dengan akurat seperti yang saya kira. Dalam bahasa kemiskinan dan kekayaan, ayat di atas pada dasarnya mengatakan, "Kamu melihat dirimu sendiri dan kamu pikir kamu baik-baik saja, padahal kamu jauh dari baik-baik saja.”
Dosa tidak hanya membutakan, tetapi sebagai orang berdosa, kita berpartisipasi dalam kebutaan kita sendiri. Kita semua menipu diri kita sendiri dengan berpikir bahwa kita lebih baik daripada yang sebenarnya, bahwa apa yang kita lakukan benar, padahal itu tidak baik di mata Tuhan. Realitas rohaninya adalah bahwa kita seperti tunawisma yang telanjang, tetapi kita melihat diri kita sendiri sebagai orang yang kaya dan berpakaian bagus. Ini adalah gambaran yang memalukan dan merendahkan.Kita dikonfrontasi pada seberapa dalam pandangan kita yang terdistorsi dan delusi tentang diri kita sendiri. Jangan bersikap defensif saat Anda membaca ini; perhatikan peringatannya.
Jadi inilah yang terjadi. Ketika Anda berpikir bahwa Anda memiliki kebenaran, maka Anda berhenti mengkhawatirkan Anda dan Anda memusatkan perhatian Anda pada dosa orang lain. Anda benar-benar perlu tahu bahwa Anda berada dalam masalah rohani ketika Anda lebih mengkhawatirkan dosa orang lain daripada dosa Anda. Rabun jauh rohani selalu membawa kita pada kedukaan dan pengakuan bukan menghakimi sesama. Mungkin mata Anda lebih tertutup dari yang Anda kira. Mungkin Anda tidak mengenal diri Anda sendiri sebaik yang Anda kira. Berdoalah minta pelayanan Roh Kudus yang manis, penuh kasih, membukakan mata Anda, dan meyakinkan Anda. Kehadiran-Nya di dalam Anda adalah anugerah.
Dosa menyebabkan saya jadi sangat percaya dengan kebenaran saya dan terlalu fokus pada dosa Anda.