DIBELI BAGI ALLAH

 

Dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi. Wahyu 5:9-10

 

Saya pernah satu angkatan di seminari Alkitab dengan seorang calon misionaris dari Welsh bernama Mary Fisher. Dia mempelajari bahasa Shona agar dapat mengajar anak-anak di Zimbabwe. Dalam waktu yang relatif singkat setelah kedatangannya, terjadi serangan teroris di sekolah tempatnya mengajar. Bersama banyak guru dan anak lainnya, Mary tidak selamat; nyawanya lenyap dalam serangan itu. Meskipun kematiannya tragis, tetapi kehidupannya menjadi saksi dari sukacita yang melampaui segalanya karena melayani Allah, baik di dunia ini maupun di kekekalan.

 

Dalam nyanyian para tua-tua yang berkumpul mengelilingi Anak Domba dalam Wahyu, kita diingatkan bahwa tujuan kematian Kristus adalah agar kita dapat ditebus oleh Allah. Kita telah dibebaskan dari dosa yang menjerat kita agar, setelah dibeli oleh darah-Nya, kita dapat hidup bagi Dia. Pujian kita hanya untuk Allah. Pelayanan kita, seperti pelayanan Mary Fisher, adalah untuk Allah.

 

Ketika orang-orang percaya di abad pertama melihat sekeliling dan melihat beberapa teman mereka ditawan karena imannya, mereka mencoba memahami kemenangan Kristus atas kematian, kemenangan kenaikan-Nya, dan realita kedatangan-Nya kembali. Mengingat kesengsaraan yang mereka hadapi, orang-orang Kristen ini dapat menemukan semangat dalam pengingat bahwa bahkan ketika Yesus melakukan penebusan atas dosa-dosa kita, fokus-Nya selalu pada Bapa. Dia membeli kita bagi Allah.

 

Bagaimana lagi kita dapat memahami tragedi yang diceritakan dalam biografi misionaris atau menjelaskan kekacauan yang merajalela yang tercermin dalam kematian para martir? Rekaman terakhir Mary Fisher memberikan kejelasan. Sebagai seorang penyanyi dan pemain gitar, dia mengajar anak-anak di kelasnya sebuah lirik sebuah lagu berdasarkan kata-kata Paulus kepada gereja Filipi: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21). Berjalan di jalan-Nya dan memegang tangan-Nya, demikian bunyi lagu tersebut, adalah jalan kedamaian dan kegembiraan.

 

Lagu itu hanyalah retorika kosong kecuali Wahyu 5 sepenuhnya benar ketika memberitahu kita bahwa Yesus pergi ke kayu salib untuk membeli kita bagi Allah. Dan Wahyu 5 sepenuhnya benar; jadi, meskipun seluruh napas kita harus dikerahkan demi pelayanan kepada-Nya, bahkan jika seluruh hidup kita harus diinjak-injak demi nama-Nya, waktu, tenaga, dan hidup kita akan dihabiskan dengan baik. Anda telah ditebus oleh Allah agar Anda dapat memuji-Nya hari ini dan menikmati Dia selama-lamanya. Seperti apa pun hari Anda, pastikan untuk menjalaninya dengan semangat terbesar dan tujuan tertinggi Anda.

 

Refleksi

Bacalah Filipi 1:12-18 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Keluaran 7-8: Markus 16

Truth For Life – Alistair Begg