Pembacaan : Mazmur 55

Bacaan Alkitab Setahun:   1 Tawarikh 21-23

 

 

Allah mungkin terasa jauh, tapi perasaan kita menyesatkan kita dalam hal ini. Kitab Suci dipenuhi dengan janji-janji kehadiran Allah bersama umat-Nya. Apa Anda mau bukti? Allah berbicara kepada kita, dan Dia ingin diajak bicara. Hanya seseorang yang dekat yang dapat melakukan hal-hal seperti itu. Dia berbicara kepada kita, terutama melalui Kitab Suci, dan Dia memanggil kita untuk berbicara dengan-Nya. Ketika lidah kita “terikat”, Dia memberi kita kata-kata untuk diucapkan. Namun yang Dia berikan bukan naskah. Ketika kita membaca naskah, kita berpura-pura. Kita memakai topeng. Kita menjadi aktor. Sebaliknya, Allah memberi kita puisi yang, entah bagaimana, menyuarakan keheningan di hati kita. Jika kita memiliki keterampilan dan kata-kata, kita akan menuliskan kata-kata yang sama. Di kitab Mazmur Anda akan menemukan banyak puisi seperti ini. Semuanya adalah Liturgi Allah, yang disiapkan untuk Anda sebelumnya.

“Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku. Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun.” (Mazmur 55:5-8).

Jangan lupa, meskipun Mazmur ini mengekspresikan emosi yang apa adanya, itu adalah kata-kata yang diberikan Allah kepada Anda. Dia adalah pelayan yang telah mengatur urutan pelayanan. Dia adalah Bapa yang mengajari Anda caranya berbicara.

 

 

Edward T. Welch