Pembacaan : Yakobus 1:1–18
Bacaan Alkitab Setahun : Yeremia 23-25
Yakobus paham tentang kehidupan nyata. Jika Anda berpikir bahwa Kitab Suci tidak sesuai dengan kehidupan nyata—bahwa orang-orang kudus menghabiskan waktu mereka untuk memikirkan kehidupan selanjutnya daripada berurusan dengan dunia masa kini—maka bacalah kitab Yakobus. Yakobus sangat praktis; dia akrab dengan penderitaan dan penganiayaan. Nasihatnya diberikan bukan untuk mistikus yang menghindari dunia tetapi untuk orang biasa yang harus menghadapi dunia. Perhatikan mengapa dia bersemangat tentang pencobaan: pencobaan, tulisnya, memiliki tujuan. Pencobaan menguji iman kita. Pencobaan mengungkapkan apa yang kita sembah, apa yang kita percayai, apa yang kita cintai. Yakobus ingin agar kita menjadi “sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."
Yakobus tidak secara naif berasumsi bahwa kesulitan kita akan berakhir di dunia. Dia berasumsi bahwa kesulitan akan berlanjut. Namun, Yakobus menyajikan pengalaman emosional yang sulit digambarkan: sukacita, tulisnya, bisa jadi hadir selama pengalaman padang gurun. Salib dapat menghapus keraguan apa saja; pada akhirnya kita benar-benar dapat bernyanyi dengan gembira ketika kita berada di padang gurun. Apakah semua ini tampaknya tidak mungkin tercapai? Jika demikian, lihatlah ayat-ayat ini seperti Mazmur; biarkan ayat-ayat ini menjadi visi untuk apa yang ada di depan. Berdoalah agar Allah akan menerima kemuliaan dengan memberi Anda sukacita di tengah pencobaan Anda.
Edward T. Welch