Pembacaan: Amsal 27

Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 1-5

 

 

Sekalipun engkau menumbuk orang bodoh dalam lesung, dengan alu bersama-sama gandum, kebodohannya tidak akan lenyap dari padanya. (Amsal 27:22)

 

BIARKAN PENGALAMAN MENEGUR KITA. Hikmat adalah mendengarkan saran dari orang lain. Tetapi hikmat juga termasuk mendengarkan apa yang kehidupan katakan kepada Anda melalui pengalaman. Penderitaan dapat menumbuhkan kita (Ibrani 12:7–11) —menghancurkan rasa percaya diri kita yang berlebihan, membuat kita lebih bersimpati, menunjukkan kelemahan kita, dan membantu kita menjadi lebih tangguh dan bergantung pada Allah. Tapi semua ini tidak otomatis. Beberapa orang dapat digiling menjadi debu, seperti biji-bijian ditumbuk alu — gambaran rasa sakit yang luar biasa — tetapi mereka tidak belajar apa-apa.

 

Kesulitan mendorong beberapa orang ke dalam kasih Allah tetapi kesulitan juga dapat membuat orang meragukan akan kasih Allah. Apa yang membedakannya? Inti dari kebodohan adalah menjadi “bijaksana di matamu sendiri.” Godaan bagi mereka yang mengalami penderitaan atau kesulitan yaitu sulit bagi mereka untuk melihat alas an ata makna di balik penderitaan itu. Jika Anda tidak dapat membayangkan Allah yang jauh lebih bijak dan lebih mengasihi daripada Anda, maka Anda tidak akan dapat memercayai-Nya dan bertumbuh dalam kasih karunia. Hikmat yang paling mendasar adalah memercayai karakter Allah, yang telah menderita dan mati di dalam Yesus Kristus untuk Anda dan yang tidak akan menahan apa pun yang diperlukan untuk membuat Anda merasakan sukacita secara penuh..

 

Pikirkan saat pencobaan besar atau penderitaan datang dalam hidup Anda. Hal-hal apa yang Anda pelajari dan apa yang Anda kembangkan melaluinya?

 

Doa: Tuhan, di saat-saat sulit aku hanya berusaha bertahan tanpa belajar dari-Mu. Tapi itu bukan cara belajar yang tepat. Tolong di masa depan, mampukan aku untuk benar-benar berdoa, agar kehadiran-Mu dan kasih-Mu mengubah hatiku. Amin