Baca: Mazmur 1:1-6
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mazmur 1:3)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Yosua 20-21



Beberapa pot kecil berjajar rapi di bawah keran air. Saya menebak, maksud dari sang pemilik menempatkan pot-pot kecil itu di sana adalah supaya pot-pot itu selalu basah oleh air tanpa perlu repot-repot menyiramnya. Tetapi saya melihat bahwa tanah di dalam pot-pot kecil itu mengering dan daun-daun tanamannya pun menguning layu. 

Sekalipun berada di bawah keran air, pot-pot bunga bisa saja tetap mengering. Berada di bawah keran air tidak menjamin pot-pot bunga itu tersiram air. Supaya tidak layu dan dapat bertumbuh dengan baik, pot-pot bunga itu harus dipastikan sering disiram dan basah sampai akarnya. Tidak sekadar mengharapkan percikan air yang mungkin mengenainya saat keran dibuka. 

Begitu pula dengan hidup orang percaya. Rajin ke gereja tidak menjamin seseorang memiliki iman yang kuat, kehidupan yang benar, terlebih lagi menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan. Iman dan kebenaran perlu diperjuangkan. Orang percaya harus mau repot jika ingin memelihara “hidup”-nya. “Air Hidup” yakni Roh Allah harus benar-benar membasahi hidup orang percaya. Sebab hanya ketika kita mau membuka diri, mengakui kelemahan, merendahkan hati dan menanggapi karya Roh Kudus kita akan mengetahui kehendak dan berkat Allah. Menerima masukan dan mau mengubah kebiasaan yang tidak sesuai dengan kebenaran adalah salah satu caranya. Mau terus bertumbuh sekalipun banyak tantangan. Tidak merisaukan masalah dan kegagalan karena tinggal di dalam firman-Nya membuat kita senantiasa menerima sumber hidup yang tidak pernah habis.


TINGGAL DI DALAM ALLAH TIDAK MENJAMIN KITA BEBAS MASALAH,
TETAPI SEBAGAI SUMBER HIDUP, ALLAH MENJADI JAMINAN ATAS HIDUP KITA