Baca: Keluaran 3:1-5
“Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (Keluaran 3:5)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hosea 7-14
Ketika Musa mendekati belukar yang menyala itu, Tuhan bersabda, "Janganlah datang dekat-dekat, tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus" (ay. 5).
“Berdiri tak terlalu dekat” dan “menanggalkan alas kaki” adalah simbol rasa hormat yang dalam. Jadi, “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu”, adalah titah agar Musa hadir di sana dengan penuh rasa hormat. Mengapa? “Sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Bukan karena Horeb itu keramat, melainkan karena Tuhan hadir di sana. Kehadiran Tuhanlah yang menjadikan tempat itu kudus.
Demikianlah. Kehadiran Tuhan di suatu area kehidupan menjadikan area itu “tanah yang kudus”. Karena Tuhan Mahahadir, semua area kehidupan pun adalah “tanah yang kudus”. Bidang kerohanian, pernikahan, ekonomi, seksualitas, politik, dan semuanya, adalah “tanah yang kudus” karena di sana Tuhan hadir.
Konsekuensinya, semua bidang harus dihidupi dengan penuh hormat kepada Tuhan, dan itu harus mewujud dalam sikap nyata. Maka, misalnya, suami istri harus saling setia, sebab pernikahan adalah “tanah yang kudus”. Para pendidik harus bisa diteladani sebab pendidikan adalah “tanah yang kudus”. Kita harus menjaga kelestarian alam karena lingkungan hidup adalah “tanah yang kudus”. Tanpa hal-hal itu, kita sebenarnya tidak menghormati Tuhan. Hidup ini adalah “tanah yang kudus”. Kita harus menghidupinya dengan penuh hormat kepada Tuhan, dalam semua makna dan aspeknya.
SEMUA BIDANG KEHIDUPAN ADALAH “TANAH YANG KUDUS”
YANG HARUS DIHIDUPI DENGAN RASA HORMAT YANG DALAM KEPADA TUHAN