WARGA NEGARA LAIN

 

Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Filipi 3:18-21

 

“Kami bukan berasal dari sini.” Mungkin itu yang dikatakan penduduk kota Filipi di Yunani pada abad pertama—walau mereka lahir di sana—karena mereka hidup menurut hukum Romawi, mengenakan pakaian Romawi, dan menulis dalam bahasa Latin. Mereka adalah warga negara Romawi. Seluruh kota itu tampak seperti Roma—tetapi bukan Roma. Penduduk Filipi ada di wilayah Yunani, tetapi kewarganegaraan mereka adalah Romawi.

 

Begitulah hidup sebagai orang Kristen, kata Paulus kepada mereka. Kita hidup di dunia, tetapi kewarganegaraan kita adalah surga. Dan dengan menjalani hidup seperti itu – sebagai orang asing –  kita akan membuat perbedaan di dunia sekitar kita.

 

Sebagai orang Kristen, kita punya kesempatan setiap hari untuk menjadi berbeda, untuk menunjukkan identitas kita yang sebenarnya: warga negara surga. Kita harus bisa membuat orang berkata, “Hei, dari cara cara Anda berjalan dan berbicara, saya tahu ada sesuatu yang berbeda pada diri Anda.” Dengan kata lain, Anda harus bertanya pada diri sendiri: Apa yang menjadi fokus saya? Apa yang menarik perhatian saya? Apa yang mendorong saya? Bagaimana penampilan saya? Apa yang membuat saya sukacita? Untuk apa saya hidup?

 

Alkitab memperingatkan bahwa jika kita hidup untuk “menikmati kesenangan dari dosa” (Ibrani 11:25), pada akhirnya dosa akan “memakan” hidup kita. Sebaliknya, kita harusnya hidup dalam pengharapan akan kemuliaan di masa depan. Kita akan diubahkan; kita akan memiliki tubuh baru “serupa dengan tubuh-Nya yang mulia”. Tubuh surgawi kita tidak akan dikuasai dosa, keinginan egois, atau perpecahan. Kita akan pulang ke rumah suatu hari nanti, dan itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa!

 

Jika orang-orang tertarik dengan hidup Anda dan melihat dari perkataan Anda bahwa Anda mempunyai kewarganegaraan di surga, bahwa Anda menantikan untuk pulang ke rumah, bahwa Anda melayani Allah yang hidup, dan hidup Anda benar-benar berubah, maka cepat atau lambat beberapa dari mereka akan meminta Anda untuk memberi tahu “pengharapan yang ada padamu” (1 Petrus 3:15).

 

Jadi, ingatlah kewarganegaraan Anda yang sebenarnya. Sejauh mana Anda mau untuk hidup seperti Kristus, sejauh itulah Injil akan mengubahkan Anda. Biarlah fakta bahwa Anda bukan dari dunia ini menjadikan Anda peka dan penuh belas kasihan ketika Anda hidup di antara mereka yang adalah “seteru salib” (Filipi 3:18). Kristus akan datang kembali—dan ketika Dia datang kembali, itulah hari Anda akan pulang. Jika hari itu bukan hari ini, maka artinya Anda masih memiliki kesempatan untuk menjadi berbeda hari ini. Bagaimana Anda akan memanfaatkan kesempatan itu?

 

Refleksi

Bacalah 1 Petrus 2:9-17 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yesaya 1- 2 ; Markus 1: 1-20

Truth For Life – Alistair Begg