Baca: Yesaya 58:1-14
Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak. (Amsal 13:7)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Yeremia 29-31


Seorang pelawak melontarkan kalimat kocak ini, “Jangan malu terlihat miskin, tetapi malulah ketika berpura-pura kaya. Jangan berpura-pura miskin karena takut dimintai sumbangan.” Amsal 13:7 menuliskan tipe orang seperti itu. 

Untuk menipu klien, seseorang sengaja berpenampilan mentereng agar kelihatan bonafide. Tipe ini berpandangan bahwa dunia hanya menghormati orang kaya yang terlihat eksklusif. Sebaliknya, ada yang berpura-pura miskin karena takut dimintai sumbangan. Jika ingin menikmati kekayaannya mereka pelesir ke luar negeri. Dengan berpura-pura miskin, dirasa lebih aman dari sasaran penculikan dan relatif terhindar dari berbagai ancaman. Yang lain menjadikan kegiatan mengemis sebagai profesi. Mereka tidak menganggap pekerjaan mengemis adalah penghinaan terhadap diri sendiri, padahal mereka cukup mampu melakukan pekerjaan yang layak. 

Banyak rupa kepura-puraan manusia. Orang lain dapat kita kelabui, tetapi Tuhan tidak. Tuhan mengetahui sampai ke lubuk hati kita yang paling dalam. Untuk apa berpura-pura kaya kalau sebenarnya tidak? Untuk apa berpura-pura miskin, padahal mampu? Tampilkanlah diri kita apa adanya karena Tuhan menghargai kejujuran. Kalau mempunyai harta berlebih, bantulah sesama yang kekurangan, niscaya kita akan lebih berbahagia. Memberi lebih baik daripada terus menerima. Jangan takut berbagi berkat karena Tuhan senantiasa memberkati kita seperti mata air yang tak pernah kering.


JANGAN BERPURA-PURA, TUHAN MENGHENDAKI KITA
MENJADI BERKAT BAGI SESAMA