ADAM YANG BARU DAN LEBIH BAIK

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Roma 5:19

 

Adam, manusia pertama, diciptakan menurut gambar Allah. Tuhan memberi Adam peran yang unik di antara semua ciptaan, namun dia gagal memenuhinya dan diusir dari Eden. Allah memulai kembali dengan bangsa Israel; mereka dipanggil untuk menjadi umat-Nya. Mereka memperlihatkan karakter-Nya ketika mereka menaati hukum Taurat-Nya. Namun, seperti Adam, bangsa Israel gagal menjalankan peran mereka dan dibuang ke pengasingan.

 

Hebatnya, ketika kita membaca Perjanjian Baru, kita menemukan bahwa ketika Adam dan Israel gagal, Yesus berhasil. Yesus mewujudkan kehidupan dan karakter yang seharusnya dimiliki oleh umat Allah yaitu Adam yang baru dan lebih baik, Israel yang sejati. Dia adalah keturunan Adam, dan Dia mengidentifikasikan diri-Nya dengan ras Adam. Dia mengidentifikasi diri kita sepenuhnya, namun tidak seperti Adam, Yesus dicobai dan tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15).

 

Apa yang kita miliki di dalam Tuhan Yesus adalah satu-satunya manusia yang pernah menaati Allah dengan sempurna, satu-satunya manusia yang selalu dikenan Allah. Dia menaati setiap huruf dalam hukum Taurat. Oleh karena itu, Yesusadalah satu-satunya manusia yang pernah hidup dan tidak pantas untuk dibuang dari hadirat Allah. Namun Dia dibuang. Di kayu salib, Dia rela menghadapi hukuman yang pantas diterima oleh orang-orang berdosa, yaitu orang-orang berdosa yang terikat dalam dosa Adam.

 

Seluruh umat manusia menemukan warisannya dalam diri Adam, baik secara kodrat maupun keturunan. Kita dilahirkan dalam dosa dan bersatu dengan Adam dalam pemberontakan kita melawan Allah. Tidak ada pengecualian. Satu-satunya jawaban terhadap kesulitan umat manusia adalah agar setiap orang diperkenalkan kepada satu-satunya manusia yang menaati hukum Taurat dengan sempurna dan yang tidak layak untuk dibuang dari hadapan Allah, tetapi taat sampai mati di kayu salib agar orang berdosa, karena kasih karunia melalui iman, dapat menerima semua yang layak diterima-Nya,alih-alih menanggung semua yang layak diterima Adam.

 

Kebenaran ini adalah inti dari segalanya. Bagi orang-orang percaya, siapa kita dulu berakar pada satu tindakan Adam, sementara semua yang berlaku bagi kita sekarang adalah hasil ketaatan Kristus.

 

Jika Anda kurang yakin, mungkin Anda bersalah karena mencoba memeriksa kehidupan rohani Anda sendiri untuk mengetahui apakah yang Anda lakukan sudah cukup. Namun Anda tidak diselamatkan oleh apa pun yang Anda lakukan. Seperti yang diingatkan oleh himne ini, kita diselamatkan oleh karya Kristus bagi kita:

 

Karena juruselamat yang tak berdosa telah mati,

jiwaku yang penuh dosa terhitung merdeka, 

karena Allah yang adil dipuaskan

Untuk memandang Dia dan ampuniku.

 

Refleksi

Bacalah Roma 5:6-21 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : 1 Samuel 27-29 : 1 Timotius 3

Truth For Life – Alistair Beg