Pembacaan : Lukas 15:11–32

Bacaan Alkitab Setahun : Yeremia 37-40

 

 

Kita terkadang menaruh kepercayaan kita pada seseorang atau ciptaan dan pada apa yang kita bisa dapatkan dari orang itu daripada menaruh kepercayaan kita kepada Kristus dan mengasihi sesama. Sekali lagi, ini bermuara pada keberpihakan rohani. Seperti para penyembah berhala kuno, kita mengatakan bahwa Allah tidak cukup.  Perasaan kosong biasanya merupakan tanda bahwa kita telah menaruh kepercayaan kita pada sesuatu yang tidak dapat menopang kita. Ini mengingatkan kita bahwa kita diciptakan untuk percaya kepada Bapa surgawi dan bukan yang lain. Saat kita diciptakan untuk menikmati banyak hal yang Allah berikan namun kalau kita tidak menjadikanNya sebagai  pusat kehidupan kita maka hidup kita terasa tidak teratur. Seringkali untuk merasa lebih baik, kita mencoba lagi dan mencari kasih selain Allah, tetapi ketika kita akhirnya menyadari bahwa itu sulit dipahami maka kita berhenti mencari dan putus asa.

Teruslah mencari. Hidup pada akhirnya adalah tentang Allah. Ketika Anda mendapatkan Allah, jangan berhenti sampai Dia mengejutkan Anda dengan keindahan dan kasih-Nya, yang akan dengan cepat menguasai Anda. Jika Anda menemukan ketidaksetiaan, atau hati yang mengembara di hidup Anda, Anda sudah bersalah karena melakukan perzinahan rohani, dan, tidak seperti yang Anda pikirkan, Allah senang jika Anda kembali kepada-Nya.

 

 

 

 

Edward T. Welch