Baca: Mazmur 128
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! (Mazmur 128:2)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Bilangan 28-29



Setiap pasang insan Tuhan yang memutuskan untuk berumah tangga tentu menghendaki rumah tangganya berbahagia. Banyak orang mengira bahwa kebahagiaan rumah tangga akan terjadi kalau sepasang suami istri saling mencintai, saling pengertian, cukup harta serta dilengkapi dengan dikaruniai anak. Ternyata itu belum cukup. Pertanyaannya, apa lagi yang kurang? 

Mari kita melihat Mazmur 128. Ternyata keyakinan pemazmur bahwa berkat Tuhan akan dicurahkan kepada umat yang hidup menurut jalan Tuhan. Bagi keluarga yang takut akan Tuhan, Tuhan memberkati mereka dengan kecukupan. Dapurnya akan terus mengebul. Tentu saja berkat ini merupakan hasil upaya kerja jujur dan kerja keras, dan bukan hasil korupsi atau mencuri! Semua hasil kerja itu akan dapat dinikmati seisi rumah tangga dengan damai sejahtera. Memiliki anak juga merupakan berkat. Anak merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi keluarga. Tentu saja, berkat ini semakin dapat dinikmati ketika kepala keluarga juga menjalankan fungsi imam keluarga, di mana anak-anak mendapatkan pendidikan iman mereka sejak dini. 

Keluarga-keluarga yang diberkati Tuhan merupakan berkat bagi satu bangsa. Keluarga yang mendasarkan relasi antar anggotanya dengan takut akan Tuhan sehingga saling menghormati dan menghargai, menjadi pusat pelatihan dasar hidup bermasyarakat. Mari mulai melihat keluarga kita masing-masing. Sudahkah kita menjalankan peran dengan benar di keluarga kita? Ingat berkat-Nya tercurah untuk keluarga kita, juga untuk masyarakat dan bangsa kita!


CINTA SEJATI MENUNTUT SESEORANG MELAKUKAN
YANG TERBAIK BAGI YANG DICINTAINYA.—Zig Ziglar