KASIH KARUNIA, RAHMAT DAN DAMAI SEJAHTERA 

Kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. 2 Timotius 1:2

 

Cara Paulus menyebut Timotius dalam surat-suratnya sungguh menakjubkan. Dia tidak menjaga jarak dengan anak muda ini; sebaliknya, Paulus menyebut Timotius sebagai “anakku yang kekasih”, “temanku sekerja,” dalam memberitakan Injil (2 Timotius 1:2; 1 Korintus 4:17; Roma 16:21).

 

Awalnya, kita mungkin tidak berpikir bahwa Timotius cocok untuk menjadi penerima surat Paulus, setidaknya tidak dari sudut pandang manusia. Dia tidak kuat atau dewasa tetapi muda, lemah secara fisik, dan penakut—seorang pemalu yang pasti terlihat tidak terlalu berpengalaman dalam melakukan apa yang harus dia lakukan. Ketika dia merasa cemas, rasa cemas itu menjalar ke perutnya (1 Timotius 5:23). Dia bukan kandidat terbaik. Namun sebenarnya, ini bukanlah hal yang aneh. Ini adalah mayoritas orang percaya. Ini adalah Anda dan saya.

 

Namun Timotius adalah hamba Allah. Dia adalah hamba Allah karena Allah telah memilihnya. Allah berkenan untuk mengambil laki-laki dan perempuan—termasuk mereka yang relatif muda, lemah secara fisik, atau pendiam—dan berkata, Inilah yang telah Aku siapkan untukmu. Kamu adalah hamba pilihan-Ku untuk tugas yang telah Aku tetapkan untukmu.

 

Penginjil abad ke-18 George Whitefield dipakai oleh Allah untuk membawa puluhan ribu orang kepada iman yang menyelamatkan. Namun dia sering kali merasa kewalahan dengan prospek pelayanannya sendiri. Suatu kali, dalam perjalanannya untuk berkhotbah di kapel Menara London, Whitefield mencatat, “Saat saya menaiki tangga, hampir semua orang tampak mencemooh saya karena saya masih muda; namun mereka segera menjadi serius dan sangat penuh perhatian.” Mengapa reaksi para pendengarnya berubah? Jawabannya adalah Whitefield, seperti Timotius, adalah orang pilihan Allah. Timotius pasti sangat bangga dengan sapaan Paulus, yang mengingatkan dia akan sumber daya yang dimilikinya! Allah telah menebus dan menugaskan Timotius, dan Allah akan melimpahkan kasih karunia atas godaan yang dihadapinya, rahmat atas kegagalannya, dan damai sejahtera dalam menghadapi bahaya dan keraguan.

 

Apa yang Anda dan saya butuhkan hari ini? Persis yang dibutuhkan Timotius: kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera. Segala sesuatu yang tersedia bagi Timotius juga tersedia bagi kita. Jadi kita bisa bersandar pada Allah dan apa yang telah Dia sediakan bagi kita di dalam Kristus. Sumber daya-Nya cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan kita dan membantu kita menyelesaikan setiap tugas yang Dia panggil untuk kita lakukan.

 

Refleksi

Bacalah 2 Timotius 1:1-14 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mazmur 37-39Kisah 17: 16 - 34

Truth For Life – Alistair Beg