Pembacaan : Bilangan 14 :1 - 38

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Hakim- Hakim 8 - 9

 

Anda tahu kejadiannya. Anda buru-buru ke supermarket untuk membeli barang-barang kebutuhan penting yang dibutuhkan keluarga Anda. Rencana Anda adalah masuk dan keluar secepat mungkin. Anda berlari di lorong sambil mengambil barang yang Anda butuhkan, lalu lari ke kasir dan menemukan bahwa hanya ada satu kasir yang buka. Saat Anda antre, wanita di depan Anda ternyata membeli 150 barang. Anda bisa merasakan dada Anda sesak. Wanita itu pelan-pelan memeriksa belanjaannya, menaruhnya di depan kasir, tetapi setelah selesai semuanya, dia mengeluarkan 120 kupon belanja yang harus dicek satu per satu oleh kasirnya. Anda mulai merasa marah. Akhirnya dia selesai juga dengan belanjaannya dan kuponnya, dan harus membayar. Dia seakan kaget waktu tahu harus membayar. Dia membuka tasnya yang besar sekali, dan mulai mengeluarkan make up, kue, dan benda-benda lain, tetapi tidak bisa menemukan dompetnya. Anda mulai tidak sabar dan berkata, “Ayo cepat dong.” Semua orang yang ada di antrian tiba-tiba memandang Anda dan Anda sadar bahwa Anda mengatakannya terlalu keras.

 

Mari kita lihat momen ini bersama-sama. Anda kesal dengan wanita ini, tetapi dia tidak dengan sengaja memperlambat Anda. Anda kesal, tetapi Anda hanya kehilangan 10 menit. Anda kesal, tetapi sebenarnya ini adalah hal kecil. Anda kesal karena batas kemarahan Anda rendah. Anda kesal karena marah lebih natural daripada kasih yang sabar bagi Anda. Anda tidak mengasihi wanita di depan Anda dengan baik karena Anda terlalu sibuk berfokus pada diri sendiri sehingga tidak punya energi tersisa untuk merespons wanita itu dengan kasih.

 

Bukankah sangat menghibur saat kita tahu bahwa Allah ada di sisi yang sangat berbeda dari apa yang baru saja saya gambarkan? Dia yang punya hak untuk marah dengan kita dan kuasa untuk melakukan apa pun yang Dia inginkan saat marah malah lambat untuk marah. Alkitab tidak mengatakan kepada Anda bahwa Dia sangat pemarah, tetapi meyakinkan Anda bahwa Dia berlimpah kasih. Bersyukurlah hari ini bahwa Allah tidak sama seperti kita, karena jika Dia sama seperti kita, Anda dan saya ada dalam bahaya besar. Bersyukurlah Dia sangat sabar dan selamanya baik. Bersyukurlah Dia lembut, baik, dan pemurah. Bersyukurlah Dia tidak memperlakukan Anda sesuai dengan dosa Anda. 

 

Bersyukurlah karena karya Yesus, Dia akan merespons Anda dengan belas kasih bahkan di hari terburuk Anda. “TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran” (Bil. 14:18). 

 

Kita seringkali cepat marah dan lambat untuk mengasihi, tetapi Allah tidak seperti kita. Dia lambat untuk marah dan berlimpah kasih.