Baca: Daniel 6:1-29
“Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel ....” (Daniel 6:27)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Mikha 1-7



Memiliki relasi yang dekat dengan pejabat tinggi dan penguasa dapat membuat seseorang beroleh banyak kemudahan. Namun pada titik tertentu, mereka juga memiliki keterbatasan dan tidak dapat berbuat apa-apa. Pengalaman Daniel menunjukkan hal ini. 

Daniel—seorang buangan dari Yehuda—dipercaya oleh Darius, Raja Persia, untuk membawahi wakil-wakil raja, dan kepadanya mereka harus memberi pertanggungjawaban agar raja tidak dirugikan (ay. 3). Integritas Daniel membuat para bawahannya yang korup berusaha menyingkirkannya. Mereka memperdaya raja untuk mengeluarkan undang-undang, yaitu bahwa dalam 30 hari, siapapun tidak diperkenankan untuk berdoa atau memohon kepada dewa atau manusia lain, kecuali kepada raja. Jika melanggar, akan dilemparkan ke gua singa. 

Walau Daniel mengetahui undang-undang baru itu, namun ia tetap berdoa kepada Allah, seperti biasa (ay. 11). Akibatnya, Daniel harus dilemparkan ke gua singa. Raja Darius—yang menyadari bahwa ternyata undang-undang itu adalah jebakan untuk menyingkirkan Daniel—berusaha menyelamatkannya, namun tidak bisa, sebab ia terikat kepada peraturan negara yang tak dapat diubah (ay. 15). 

Syukurnya, mukjizat Allah terjadi. Daniel selamat dengan cara yang ajaib. Ini menjadi kesaksian tentang Allah yang disembahnya, bukan hanya kepada Darius, namun juga kepada semua orang di wilayah kekuasaan sang raja. Kesetiaannya kepada Allah membuat banyak orang mengenal Allah. Kesetiaan seperti ini jugalah yang hendaknya kita miliki.


TELADAN BAIK DARI KITA AKAN MEMBUAT DUNIA MENYAKSIKAN SIAPA ALLAH KITA.
ITULAH TUJUAN ALLAH MENEMPATKAN KITA DI BUMI INI.