MEMELIHARA DIRI DALAM KASIH ALLAH

 

Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Yudas 21

 

Meski Allah “berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung” dan membuat Anda bertekun dalam iman (Yudas 24), Dia tetap mengajak Anda untuk berperan aktif untuk terus maju dalam kehidupan Kristen—yaitu, dengan cara menjaga diri Anda tetap dalam kasih-Nya.

 

Mengejar kasih Allah harus menjadi hal yang konstan dalam hidup kita. Inilah sebabnya mengapa Alkitab banyak bicara tentang hal ini! Tidak ada jalan buntu dalam perjalanan iman; iman kita tidak akan diperkuat dengan sendirinya. Lalu, bagaimana caranya menjaga diri kita tetap berada dalam kasih Allah?

 

Pertama, Kitab Suci mengajarkan kita bahwa untuk menjaga kasih kita kepada Allah, kita harus terus-menerus membenci segala dosa (lihat Amsal 8:13; Mazmur 97:10; Roma 12:9). Mulailah bermain-main dengan dosa, atau biarkan diri Anda tergiur karenanya, maka kasih Anda kepada Allah pasti akan memudar. 

 

Kedua, kita dapat memupuk kasih kita kepada Allah dengan menyenangi aturan yang Dia berikan kepada gereja. Misalnya, Yesus menetapkan Perjamuan Kudus, sebagai sarana untuk Dia bertemu dengan kita dengan cara yang khusus, menunjukkan diri-Nya kepada kita agar kita dapat mengenal kasih-Nya dan mengasihi Dia. Tidak mungkin bagi kita untuk menjaga diri kita dalam hubungan yang sehat dengan Allah jika kita melepaskan diri dari sarana anugerah yang Dia tetapkan.

 

Ketiga, kita perlu ingat bahwa menjaga diri kita tetap berada dalam kasih Allah bukan hanya upaya individu tetapi juga upaya korporat. Kita datang kepada Kristus secara individu, tetapi kita tidak hidup sendirian di dalam Dia. Sebagai batu hidup, kita dibangun menjadi rumah rohani agar kita dapat menjadi imamat kudus orang percaya (1 Petrus 2:5). Memupuk persahabatan yang dalam dan jujur dengan orang lain yang mengasihi Allah membantu kita mengasihi Allah. Hubungan itu jarang bersifat netral. Jika kita ingin bertumbuh dalam iman, kita harus bergaul dengan orang-orang yang menjadi sahabat Allah.

 

Bertumbuh dalam iman menuntut tindakan dan akuntabilitas—tetapi hal ini juga memerlukan kesabaran saat kita “menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal”. Kita diciptakan untuk mengejar hubungan yang bertumbuh dengan Bapa surgawi kita, berbalik dari dosa dan menikmati karunia-Nya bersama orang lain yang memiliki natur baru dan didiami oleh Roh Kudus, sambil menantikan penebusan tubuh kita dan penyempurnaan tujuan Allah (Roma 8:23).

 

Jadi, “tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar … karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:12-13). Kita tidak mengusahakan keselamatan kita, tetapi kita mengerjakannya, dalam segala aspek kehidupan kita. Dosa apa yang harus Anda lawan? Dengan cara apa Anda harus mengupayakan persahabatan Kristen yang mendalam? Jagalah diri Anda dalam kasih Allah.

 

Refleksi

Bacalah  1 Yohanes 5:13-21 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Amsal 9 : 1 Korintus 16: 10 - 24

Truth For Life – Alistair Beg