Baca: Kolose 3:5-17
Di atas semuanya itu: Kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3:14)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Wahyu 12-13



Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah karma. Intinya, perbuatan yang kita lakukan pada seseorang akan berbalik kepada kita. Jika kita melakukan yang baik, kita juga akan mendapatkan balasan kebaikan. Sebaliknya, jika kita melakukan yang jahat, orang juga akan berbuat jahat pada kita. 

Dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita sering kali juga menerapkan hukum karma ini. Ada kecenderungan kita untuk hitung-hitungan dengan Dia. Kita berpikir karena kita sudah melakukan suatu pelayanan bagi-Nya, wajarlah jika Dia membalas dengan memberkati kita. Kita berpikir bahwa kita akan menerima berkat Tuhan berbanding lurus dengan pelayanan yang sudah kita lakukan atau persembahan yang kita berikan. Sebaliknya, kita berpikir kalau kita “jahat” kepada-Nya, Dia akan menghukum kita dengan sakit-penyakit atau hal-hal buruk lainnya. 

Akan tetapi, dalam hubungan dengan Tuhan, hukum karma tidak berlaku. Allah membangun hubungan dengan kita berdasarkan kasih. Kasih tidak mengenal hitung-hitungan. Kasih itu memberi, bukan menuntut. Kasih tidak memikirkan pamrih. Kasih tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. 

Itulah sebabnya kita tidak bisa bermain hitung-hitungan dengan-Nya. Dia akan memberkati kita bukan berdasarkan pelayanan atau persembahan kita, melainkan karena kasih-Nya. Jadi, kita tidak membangun hubungan kita dengan-Nya berdasarkan karma, tetapi berdasarkan kasih. Biarlah kasih menjadi pengikat antara kita dan Allah sehingga hubungan kita menjadi hubungan yang manis.


HUBUNGAN YANG DIBANGUN BERDASARKAN KASIH TIDAK BERFOKUS
PADA APA YANG KITA DAPATKAN, TETAPI PADA APA YANG BISA KITA BERIKAN