DIA DATANG UNTUK BULUH YANG TERKULAI

 

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Yesaya 42:3

 

Para pemimpin politik besar di zaman dahulu mengandalkan kekuatan untuk memerintah. (Saat ini masih banyak orang yang melakukan hal tersebut.) Cyrus Agung, raja Persia, digambarkan menginjak-injak orang hingga terlupakan dan menginjak-injak mereka seperti seorang pembuat tembikar menginjak tanah liat (lihat Yesaya 41:25). Namun pada saat yang sama Yesaya bernubuat tentang Hamba yang akan datang—seseorang yang sangat kontras dengan penguasa saat itu.

 

Yesus, Sang Hamba, lembut, lemah lembut, dan baik hati. Mereka yang ditolak dan dibuang orang lain, Dia bersedia dan mampu menggunakannya. Benar-benar sebuah kabar yang membesarkan hati!

 

Dalam gambaran buluh yang patah terkulai, kita melihat betapa pentingnya kelembutan Yesus terhadap kita. Anda tidak dapat bersandar pada buluh yang patah, dan Anda juga tidak dapat membuat musik dengan buluh tersebut. Namun Yesus mengangkat mereka yang telah dikesampingkan oleh orang lain dan membuat melodi yang indah di dalam dan melalui kehidupan mereka. Hari ini, Anda mungkin merasa sangat tertindas, terpuruk karena perbuatan orang lain, atau terluka karena kesalahan di masa lalu. Mungkin Anda tergoda untuk percaya bahwa Anda hancur dan tidak berguna. Tapi ada kabar yang mulia untuk Anda: Hamba itu memungut buluh yang patah, dan Dia melakukannya dengan hati-hati.

 

Yesus juga melakukan hal yang serupa dengan sumbu yang pudar. Dia tidak memadamkannya; sebaliknya, Dia mengambil sumbu yang berkelap-kelip itu dan menjadikan cahayanya bersinar. Mungkin Anda didorong untuk percaya bahwa hari-hari terbaik telah berlalu; Anda adalah lilin tua, yang nyala apinya redup dan sekarat. Mungkin Anda berkata kepada diri sendiri, tidak ada harapan sama sekali. Namun sekali lagi ada kabar baik: sumbu yang pudar menemukan harapan pada Hamba ini, yang telah datang untuk menghidupkan kembali kita.

 

Yesus sangat peduli pada hal-hal yang tidak terkenal—yang patah hati, yang hamper padam semangatnya. Dia menebus dan menggunakannya untuk membawa terang kepada dunia dan memuliakan nama-Nya. Sebenarnya, kita semua hanyalah buluh yang patah patah dan sumbu yang pudar. Maukah kita mengakui keadaan kita yang rendah ini sehingga kita bisa mengenal kelembutan dan kebaikan sang Hamba? Lagipula…

 

Dia tidak akan pernah memadamkan lilin yang hampir padam, 

Dia akan menyalakannya;

Buluh yang patah terkulai tidak pernah diputuskannya, 

dan nama yang paling hina pun tidak pernah dilupakannya.

- With Joy We Meditate Grace, Isaac Watts

Refleksi

Bacalah Lukas 7:11-17 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yesaya 17-19; Markus 5:1-20

Truth For Life – Alistair Begg