Baca: Hakim-hakim 11:1-11
Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa. (Hakim-hakim 11:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
Pengkhotbah 1-4
Studi terhadap 300 pemimpin kelas dunia, termasuk Franklin D. Roosevelt, Sir Winston Churchill, Helen Keller, Bunda Teresa, Dr. Albert Schweitzer, dan Martin Luther King Jr., membeberkan bahwa 25% dari mereka memiliki cacat fisik yang serius dan 50% lainnya telah mengalami tindak kekerasan di masa kanak-kanaknya atau dibesarkan di dalam kemiskinan. Ayah dari Neil Rudenstine bekerja sebagi penjaga penjara dan ibunya sebagai pelayan restoran paruh waktu. Hari itu, Dr. Neil Rudenstein adalah presiden dari Universitas Harvard.
Masa lalu Yefta, adalah masa lalu yang kelam. Ibunya adalah perempuan sundal dan bukan istri ayahnya. Itulah sebabnya, ia dibenci saudara-saudaranya seayah. Mereka tidak ingin bila suatu waktu dia mendapat harta warisan ayah mereka. Maka mereka mengusir Yefta, yang kemudian bergabung dengan geng perampok. Sungguh malang. Yefta menjadi korban kehidupan ayahnya yang bermoral rendah dan ketidakadilan keluarganya. Namun kehidupan Yefta jadi berbalik 180 derajat ketika pemuka Israel di Gilead meminta dia untuk memimpin peperangan melawan bani Amon. Kemenangan atas bani Amon terjadi karena Tuhanlah yang memberikan kemenangan. Maka Yefta membawa seluruh masalah itu kepada Tuhan.
Sungguh menarik melihat kesadaran Yefta akan kuasa dan karya Tuhan. Melihat Yefta, kita sadar bahwa masa lalu tidak sepenting masa sekarang. Selain itu, jangan salahkan masa lalu atau kondisi keluarga atas keadaan kita pada masa kini. Bawalah semua masalah kita ke hadirat Tuhan. Percayalah, kuasa dan karya anugerahNya sanggup memulihkan kita.
ANDA TIDAK DAPAT MENGUBAH MASA LALU, TETAPI ANDA DAPAT MERUSAK
MASA KINI YANG SANGAT BAIK DENGAN MENCEMASKAN MASA DEPAN