INGATLAH AKAN DIA

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah               dan putus asa. Ibrani 12:3

 

Pernahkah Anda tergoda untuk menyerah dan berhenti menjadi orang Kristen? Mungkin selama minggu yang berat, Anda mempertimbangkan keadaan Anda dan berpikir, “Semua ini menghancurkan saya. Inilah waktunya untuk melupakan kekristenan dan hidup seperti orang lain hidup.” Pada saat-saat seperti itu, mudah untuk melihat sekeliling dan melihat teman, keluarga, dan rekan kerja kita yang tidak beriman hidup dengan cara yang berbeda dan lebih mudah serta tampak menikmati hidup mereka. Iri hati memungkinkan keraguan dan kekecewaan menyusup dan mencuri tekad kita untuk tetap berada di jalan yang lurus dan sempit.

 

Inilah pengalaman pemazmur Asaf. Dia nyaris “terpeleset,” karena dia “cemburu kepada pembual-pembual, yang tampaknya selalu makmur dan hidup nyaman (Mazmur 73:2-3, 12). Hal yang sama tampaknya juga dialami oleh orang-orang Kristen yang ditulis dalam surat Ibrani. Mereka belum sampai harus menumpahkan darah untuk mempertahankan iman mereka (Ibrani 12:4), tetapi jelas bahwa perjuangan melawan dosa dari dalam dan melawan perlawanan dari luar sangat berat dan melelahkan bagi mereka.

 

Apa yang harus mereka lakukan? Mengingat Yesus. Menurut Alkitab cara untuk mengatasi rasa takut dan letih adalah dengan mengarahkan pandangan kita kepada Dia yang menanggung permusuhan—yang menanggung salib—agar memperoleh sukacita yang disediakan di hadapan-Nya (Ibrani 12:2).

 

Pada titik tertentu dalam hidup, kita semua akan menghadapi penderitaan yang tidak adil dalam kata-kata, perbuatan, atau keadaan—dan kita dapat mengakui bahwa kita tidak ingin menerima pukulan di tulang rusuk dan duri di tulang kering. Kita semua akan menghadapi kenyataan bahwa kita belum mengalahkan dosa-dosa yang telah kita gumuli selama bertahun-tahun. Kita semua akan menghadapi hari-hari ketika kita tidak ingin ikut dalam perlombaan, ketika kita tergoda untuk menyerah dan berhenti. Apa yang harus Anda lakukan pada hari-hari itu? Dengarlah firman Allah yang berkata, Ingatlah Dia. Perhatikanlah kehidupan Kristus: seperti apa kehidupan-Nya dan ke mana arahnya. Dia membuka pintu menuju kemuliaan; sekarang kita berjalan di belakang-Nya. Lihatlah Yesus, yang memimpin perlombaan ini dan sekarang “duduk di sebelah kanan takhta Allah ” (Ibrani 12:2). Hari demi hari, tidak peduli apakah jalannya menanjak atau angin bertiup kencang melawan kita, ingatlah Dia dan “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” (ayat 1).

 

Refleksi

Bacalah Filipi 3:3b-16 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mazmur 43 – 45Kisah 19: 1-20

Truth For Life – Alistair Beg