Pembacaan :Ibrani 10:1–14

Bacaan Alkitab Setahun : Zefanya 1 - Hagai 2

 

 

Sebagai imam, Harun memiliki masa depan yang cerah. Kemudian, ketika Musa berada di Gunung Sinai, Harun memimpin umat Allah dalam pemberontakan melawan Allah. Harun memiliki kelebihan dan dia membuang semuanya. Namun, Allah menerima korban yang menebus dosanya. Penerimaaan Allah ditunjukkan ketika kemuliaan-Nya muncul di akhir penahbisan Harun sebagai imam besar. Api keluar dari hadirat-Nya dan membakar habis persembahan yang telah disiapkan Harun—alih-alih menghanguskan Harun. Dia adalah seorang imam besar yang bisa bersimpati dengan kelemahan mereka karena dia tahu apa artinya gagal. Namun, dia juga tahu apa artinya mengalami belas kasihan yang lebih besar yang menariknya kembali kepada Allah.

Kitab Imamat ditulis untuk orang berdosa. Kitab ini menjabarkan semua cara orang merusak persekutuan antara mereka dan Allah dan apa yang harus dilakukan ketika persekutuan itu terputus. Ada cara yang setia untuk mengatasi ketidaksetiaan Anda. Anda bisa setia bahkan setelah Anda gagal menjadi sempurna. Memasukkan kisah penahbisan Harun di antara hukum Taurat memperkuat sifat restoratif dari kitab ini. Pada dasarnya Allah berfirman, “Jika Harun saja dapat berbuat dosa seburuk itu dan tidak hanya diampuni tetapi diangkat sebagai imam besar, maka ada harapan untuk engkau. Engkau masih bisa menjadi umat-Ku dan Aku akan dengan sepenuh hati menerimamu.”

 

 

 

 

William P. Smith