DIKENALI DARI BUAHNYA

Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Lukas 6:43-44

 

Murid akan selalu mencerminkan instruksi gurunya. Tidak peduli seberapa jauh seorang murid melampaui kemampuan gurunya, mereka akan selalu berutang budi kepada bimbingan yang diberikan oleh gurunya.

 

Ketika Yesus berbicara tentang pohon dan buahnya, hal itu ditujukan kepada para pemimpin rohani pada zaman-Nya. Dalam perkataan-Nya, Dia memberikan peringatan kepada kita: yaitu, jangan sampai salah memilih guru. Bagaimana caranya kita membedakan guru yang baik dan yang buruk? Yesus berkata bahwa kita akan tahu dari buah mereka—hasil dari mengikuti ajaran dan tindakan mereka.

 

Kita harus memikirkan buah dalam kaitannya dengan karakter guru—dan karakter tidak dapat diuji dengan mengukur kefasihan atau bakat. Sebaliknya, ketika Yesus memberikan gambaran mengenai pokok anggur dan ranting-rantingnya, Dia menyiratkan bahwa berbuah sama dengan keserupaan dengan Kristus (Yohanes 15:1-8). Setiap pohon dikenali dari buahnya; oleh karena itu, buah Roh—kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23)—akan terlihat dalam kehidupan seorang guru yang baik.

 

Kita juga harus memeriksa isi instruksi guru. Paulus membahas masalah ini ketika dia menulis surat kepada anak didiknya, Timotius, dan menyuruhnya untuk “awasilah dirimu sendiri”—yakni karakternya—“dan ajaranmu” (1 Timotius4:16). Tidak semua orang yang datang membawa Alkitab memiliki maksud baik bagi pendengarnya. Tidak semua orang yang menyebut nama Kristus adalah guru sejati firman Allah. Nabi-nabi palsu banyak. Oleh karena itu, sebagai orang percaya, kita harus belajar dari Alkitab bukan hanya untuk bertumbuh dalam kekudusan tetapi juga untuk mampu mengenali doktrin yang sehat, yang merupakan ciri seorang guru yang benar. Selain itu, kita dapat terhibur dengan berdiamnya Roh Kudus, yang mengajarkan kita tentang segala hal dan memampukan kita membedakan antara yang benar dan yang palsu (lihat 1 Yohanes 2:27).

 

Ada korelasi langsung antara karakter seorang guru dan isi pengajarannya, serta dampak yang ditimbulkannya terhadap orang yang diajar. Jadi pilihlah guru dan mentor dengan bijak. Jangan lihat apakah dia pandai bicara atau “canggih” atau percaya diri atau suka humor, tetapi lihatlah karakter dan isi pengajarannya. Tanpa ragu, Anda akan menunjukkan kepada dunia buah dari ajaran yang Anda terima. Ketika orang-orang datang kepada Anda, apa yang akan mereka temukan? Akankah mereka melihat sikap menghakimi atau kepahitan atau keangkuhan atau sikap merasa benar sendiri? Akankah mereka merasakan kepasifan dan kurangnya keyakinan? Atau akankah mereka merasakan buah manis berupa sukacita, kedamaian, kasih, dan kebenaran?

 

Refleksi

Bacalah 2 Timotius 2:15-26 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yehezkiel 18-19 : Yohanes 12: 1-26

Truth For Life – Alistair Beg