Pembacaan : Matius 28: 16 - 20

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Kidung Agung 1 - 4

 

 

Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:16–20)

 

Amanat Kristus kepada para murid adalah amanat-Nya kepada gereja dan merupakan rencana-Nya bagi kehidupan setiap orang percaya. Tidak ada orang yang dipilih hanya sebagai penerima karya penebusan kerajaan-Nya saja. Tidak, setiap orang yang telah dipilih menjadi penerima juga telah ditugaskan untuk menjadi alat dari pekerjaan kerajaan itu juga. Pekerjaan penginjilan, pekerjaan pertumbuhan rohani gereja dan tujuan misi di seluruh dunia, tidak pernah didesain oleh Penebus untuk dipikul oleh sekelompok kecil profesional religius yang dibayar. Apakah Tuhan memisahkan orang untuk pelayanan? Tentu saja! Namun, peran mereka bukan hanya untuk melakukan pelayanan, tetapi untuk memobilisasi, melatih, dan melengkapi semua umat Tuhan untuk kehormatan besar dan mendapat hak istimewa untuk mempublikasikan anugerah-Nya yang luar biasa di mana pun mereka berada. Sungguh menyedihkan bahwa begitu banyak umat Tuhan menghabiskan hidup mereka mencari beberapa upaya signifikan untuk diberikan kepada diri mereka sendiri padahal mereka telah dipilih untuk menjadi bagian dari pekerjaan transformatif yang paling besar dalam sejarah alam semesta.

 

Sebagian dari masalah kita adalah bahwa kita cenderung membawa definisi pelayanan yang tidak Alkitabiah yang memungkinkan kita untuk hidup nyaman sebagai konsumen Kristen. Kita memikirkan pelayanan seperti ini: kita memiliki kehidupan pribadi yang menjadi milik kita, dan kita melangkah keluar dari hidup kita menuju pelayanan dan kemudian melangkah kembali ke dalam hidup kita setelah pelayanan itu selesai.

 

Faktanya adalah karena kita telah dibeli dengan darah Yesus, hidup kita bukan lagi milik kita. Hidup kita adalah milik-Nya untuk digunakan. Artinya hidup kita adalah pelayanan dan pelayanan adalah hidup kita. Tidak ada pemisahan nyata antara hidup dan pelayanan. Itu berarti kita hidup, bekerja, berhubungan, bermain, dan bersantai dengan mentalitas pelayanan. Artinya saya selalu berpikir tentang bagaimana menjadi bagian dari apa yang Tuhan lakukan di tempat di mana Dia menempatkan saya. Ini berarti hubungan saya dengan karya tubuh Kristus bukanlah karena saya yang menyaksikan sesuatu, melainkan bahwa saya ikut serta dalam sesuatu bersama dengan orang lain. Saya adalah bagian dari rencana penebusan Allah "semua umat-Ku, sepanjang waktu". Kehormatan terbesar dalam hidup saya adalah bahwa saya telah dipilih untuk menjadi penerima sekaligus alat. Ini telah memberi hidup saya makna yang lebih dalam daripada apa pun yang bisa saya temukan sendiri. Inilah yang hanya bisa dilakukan oleh anugerah.

 

Apa yang bisa lebih besar, lebih terhormat, dan lebih tinggi daripada menjadi alat yang dipilih untuk proyek pembaruan paling penting di alam semesta – penebusan?