Pembacaan : Amsal 19
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 31-35
Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, dan siapa pun yang menyebarkan kebohongan tidak akan bebas. (Amsal 19:5)
MENYEBARKAN KEBOHONGAN. Gambaran tentang kebohongan secara harfiah dalam bahasa Ibrani artinya mengeluarkan nafas. Ini mengingatkan kita tentang bagaimana kebohongan bisa meluas dan beragam. Ada banyak jenis kebohongan, dan sangat mungkin untuk berbohong terus-menerus sepanjang hari. Ada kebohongan yang sopan. Anda berkata, "Saya ingin sekali pergi, tetapi saya sudah punya janji." Ada kebohongan yang diperhalus. Anda berkata, "Saya pikir tulisan Anda terlalu canggih untuk pembaca kami," padahal maksud Anda, "Anda adalah penulis yang buruk." Ada yang berlebihan. Pasangan selalu berkata, ”Kamu selalu . . .” atau ”Kamu tidak pernah . . .”—pernyataan yang tidak hanya tidak benar secara faktual tetapi juga dirancang untuk menjatuhkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menggunakan kata-kata yang berlebihan atau tidak sepenuhnya jujur dalam berbagai situasi. Pernyataan tersebut menunjuk khusus pada kecenderungan beberapa orang Kristen untuk secara berlebihan menggunakan kata-kata seperti "berkat" atau "Tuhan hadir" untuk menggambarkan setiap kejadian dalam hidup mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan sikap sinis terhadap klaim-klaim semacam itu. Ada juga yang menyebut "kebohongan yang baik" di mana seseorang terus-menerus berbohong atau menyembunyikan kebenaran untuk melindungi teman-teman mereka, meskipun sebenarnya seharusnya mereka menghadapi teman-teman tersebut tentang perilaku mereka yang tidak benar. Ada juga kecenderungan untuk menggunakan kebohongan dalam konteks bisnis rutin, di mana perusahaan atau individu mengklaim bahwa mereka mementingkan kualitas, tetapi sebenarnya mereka memberikan tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal terhadap karyawan mereka. Perhatikan diri Anda selama sehari. Seberapa sering Anda menutupi, memelintir, menyembunyikan, atau mengaburkan kebenaran?
Doa: Tuhan, dosa lidahku banyak sekali! Karena kesombongan aku berbicara terlalu banyak atau kasar, karena takut, aku berbicara terlalu sedikit atau tidak jujur. Maafkan aku, dan sembuhkan aku dari motif palsu yang membuat ucapanku tidak seperti ucapan-Mu. Amin.