BAGAIMANA KITA DIBENARKAN?

Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. … Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia. Filipi 3:7-9

 

Hidup seringkali tentang apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan “izin” atau penerimaan. “Apa yang harus saya lakukan supaya bisa masuk ke sekolah itu? Untuk mendapatkan penerimaan oleh lingkaran sosial itu? Untuk mencapai status eksekutif?” Oleh karena itu, secara alami, manusia menanyakan hal yang sama secara spiritual: “apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Lukas 18:18). Kita sering mengandalkan aktivitas kita—kehadiran di gereja, berdoa, membaca Alkitab. Kita merasa percaya diri ketika kita melakukannya dan merasa terkutuk ketika kita tidak melakukannya. Kita melihat hukum Allah sebagai sebuah tangga yang harus kita naiki di mana ujungnya adalah penerimaan-Nya terhadap kita.

 

Dalam ayat-ayat sebelum ayat ini, Paulus baru saja mengulangi semua “keuntungan” duniawi dalam hidupnya, baik yang diwariskan maupun yang dicapai, mulai dari kelahirannya yang istimewa hingga pendidikan elitnya. Kemurnian silsilahnya tidak pernah dipertanyakan sejak hari kelahirannya. Pada dasarnya Paulus berkata, Jika faktor-faktor ini diterima oleh Allah, Anda dapat melihat bahwa saya memiliki semuanya. Apakah saya membuang semua pencapaian spiritual dan agamawi saya? Ya.

 

Paulus pernah mengira dirinya adalah seorang jutawan rohani. Dia mengira dia sangat kudus. Lalu suatu hari semuanya berubah. Dalam suatu perjalanan dari Yerusalem ke Damsyik, Paulus menyadari bahwa dia bangkrut secara rohani—bahwa dia bahkan tidak berada di jalan kekudusan. Apa yang memberi Paulus harapan? Pada perjalanan yang sama, dia bertemu dengan Yesus yang telah bangkit dan disalib (Kisah Para Rasul 9:1-19), dan dia memahami doktrin pembenaran: bahwa Allah menyatakan orang berdosa menjadi orang benar berdasarkan karya Putra-Nya yang telah selesai.

 

Hukum Allah bukan seperti tangga, tetapi lebih seperti cermin yang menunjukkan bahwa kita salah dan tidak bisa menempatkan diri kita benar. Seperti Paulus, setiap keuntungan yang sebelumnya kita anggap sebagai keuntungan, kini dipandang sebagai kerugian dan kegagalan.

 

Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa Kristus menerima Anda? Bukan karena Anda datang kepada-Nya dengan kebenaran Anda sendiri; sebaliknya, karena dosa Anda telah dipindahkan ke dalam Kristus, yang tidak mengenal dosa tetapi menjadi dosa karena Anda sehingga Anda dapat menerima kebenaran-Nya yang sempurna (2 Korintus 5:21). Anda tidak dapat menambahkan apa pun untuk dibenarkan di hadapan Allah. Anda tidak dapat mengurangi apa pun dari pembenaran Allah. Pembenaran itu penuh karena Allah memberikan kebenaran Kristus kepada orang-orang yang beriman, dan bersifat final karena hanya bergantung pada pemberian Allah yaitu Anak-Nya.

 

Begitu Anda tahu bahwa Anda tidak bisa kehilangan jalan masuk ke kehidupan kekal, Anda siap menyerahkan segalanya demi Dia yang telah memberi Anda jalan masuk: reputasi, kekayaan, kedudukan, status, harta benda. Apa pun yang dahulu Anda anggap sebagai keuntungan, kini Anda dapat dengan gembira anggap kerugian. Anda rela kehilangan nyawa Anda demi Kristus karena Anda tahu bahwa melalui Kristus Anda telah memperoleh kehidupan sejati. Apa yang sulit Anda tinggalkan demi Yesus? Biarlah pembenaran Anda menjadi motivasi yang membuat Anda taat sepenuh hati.

 

Refleksi

Bacalah Kisah Para Rasul 26:1-29 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mazmur 132-1342 Korintus 10

Truth For Life – Alistair Beg